Keripik Buah Hasil Produksi Anggota DPRD Kota Batu Laris Manis | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Keripik Buah Hasil Produksi Anggota DPRD Kota Batu Laris Manis

Editor: Siswanto
Wartawan: Adi Wiyono
Minggu, 11 Desember 2022 19:51 WIB

Khamin Tohari bersama istrinya, Lilik, menunjukkan produksi keripik hasil produksinya.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Keripik buah dengan enam varian produksi Kendedes Selecta laris manis menjelang hari libur Natal dan tahun baru 2023 (nataru). Permintaan camilan renyah, sedap, dan manis yang diolah dengan bumbu khas ini meningkat 60 persen.

Khamim Tohari, pemilik usaha Keripik Kendedes Selecta, mengatakan enam varian tersebut adalah , , , keripik pisang, , dan .

"Enam varian itu, semuanya menjelang natal dan tahun baru mengalami peningkatan permintaan. Untuk produksi saja membutuhkan bahan baku 1,5 ton dari biasanya sekitar satu ton dalam sehari," katanya, Minggu (11/12/2022).

Menurut pria yang juga Anggota DPRD tersebut, produksi apel lebih mudah daripada produksi lainnya. Sebab, buah apel mudah didapatkan di daerah Malang Raya. Sedangkan buah nanas, nangka, salak, dan mangga, didapatkan dari daerah luar Malang Raya.

"Seiring dengan kenaikan harga BBM, enam varian juga mengalami kenaikan, namun nilainya tidak seberapa, yakni sekitar Rp5.000. Keripik apel kita jual Rp95 ribu per kilogramnya, Rp120 ribu, kripik salak Rp85 ribu, dan pisang Rp80 ribu," jelasnya.

Sementara itu, Istri Khamim Tohari, Lilik, mengatakan, usaha keripik itu dirintisnya sejak 2012. Dari tahun ke tahun, usaha tersebut terus mengalami peningkatan.

"Alhamdulillah dan bersyukur usaha yang kita rintis bersama keluarga, dari tahun ke tahun terus berkembang. Sekarang ada 40 pegawai yang bekerja, mereka mayoritas adalah warga sekitar sini," jelasnya.

Untuk pemasaran, Lilik melakukan berbagai cara dalam mempromosikan produksinya. Pihaknya  beriklan di media sosial dan online, mulai film pendek tiktok, hingga pameran UMKM. Bahkan, Lilik juga memberikan wisata edukasi kepada para pengunjung yang datang di tempat pengolahan keripik.

"Keripik produksi kami sudah banyak masyarakat yang sudah kenal, tidak hanya di Malang Raya, Jawa Timur, tetapi juga di luar Jawa, seperti Lampung dan Kalimantan," ungkapnya.

Selain itu, ia juga menyediakan sistem reseller. Yaitu mempersilakan supplier untuk membeli produk keripik yang belum dikemas, untuk kemudian dijual kembali.

"Yang dominan itu apel karena bahan baku ada di sekitar kita. Kita ini jual reseller, mulai kemasan 5 kg, ada yang minta 50 kg, satu kuintal, sampai 1 ton. Tapi tergantung pasar mereka dan harus dikemas ulang," tuturnya. (adi/sis)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video