Tingkatkan SDM Peternak, Pemkab Lamongan bersama IPB Deklarasikan Sekolah Peternak Rakyat | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tingkatkan SDM Peternak, Pemkab Lamongan bersama IPB Deklarasikan Sekolah Peternak Rakyat

Editor: Siswanto
Wartawan: Nur Qomar Hadi
Rabu, 21 Desember 2022 22:04 WIB

Bupati Lamongan bersama IPB saat deklarasikan Sekolah Peternak Rakyat (SPR) di Pendopo Kecamatan Ngimbang, Rabu (21/12/2022)

"Tentu saya senang sekali.dengan harapan beberapa tahun lagi peternakan di Kabupaten menjadi sebuah referensi besar, orang-orang akan mencari sapi ke . Dengan niat dan kesungguhan kita semua, saya optimis akan berhasil," tambahnya.

Kepala Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) , Prof. Muladno mengungkapkan, alasan kenapa SPR harus ada, karena 98 persen populasi ternak dimiliki peternak, sedangkan 2 persennya, dimiliki oleh industri. Jadi ada tau tidaknya ternak, tergantung dari peternak.

Menurutnya, memiliki pengalaman beternak yang luar biasa, namun ketika ditanya terkait ilmu ternak, para peternak ini dirasa kurang. Oleh sebab itu, dengan adanya pengalaman praktek yang handal dan ditambah dengan ilmu peternakan, diharapkan dapat memunculkan peternak-peternak yang lebih berdaya dan pintar.

"Ada 3 tujuan penyelenggaraan SPR, yang pertama adalah mengubah mindset pola pikir peternak, yang kedua mengajak peternak supaya mau berbisnis kolektif gotong royong agar lebih efisien, serta yang ketiga menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi," terang Muladno.

Ia juga menambahkan, SPR ini, akan dilaksanakan selama 9 bulan 10 hari, dengan pendampingan minimal 6 tahun setelah lulus nanti. Selanjutnya, lulusan SPR, nantinya akan bergabung dengan Solidaritas Alumni SPR Indonesia (SASPRI) dari berbagai wilayah di Indonesia.

Menurutnya, yang membuat maju SASPRI di Indonesia, sudah ada 20, tersebar di 10 kabupaten 7 provinsi, artinya mereka-mereka yang sudah mempunyai wawasan bisnis yang sudah bagus itu ada di 10 Kabupaten 7 provinsi, ini bisa membuka bisnis antar peternak.

"Peternak dari Jawa Timur dengan Kalimantan Selatan dengan Sulawesi. Mereka bisa berkomunikasi melalui jaringan SASPRI, dan bisnis mereka biar berjalan sendiri tanpa perantara supaya keuntungan bisa dinikmati bapak-bapak peternak semuanya," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan , M. Wahyudi menjelaskan, dipilihnya tiga lokasi (Sambeng, Ngimbang, dan Sukorame), karena tiga lokasi tersebut menyumbang populasi ternak terbesar di Kabupaten . Sehingga, kemudian 3 lokasi ini diutamakan sebagai yang pertama dilaksanakan SPR di . (qom/sis) 

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video