Mengenal Tradisi Ruwahan, Masyarakat Desa Gumeng Bersama Mahasiswa KKN IKHAC Gelar Doa Bersama
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Deden Daud Surahman
Senin, 06 Maret 2023 21:39 WIB
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Bertepatan di Bulan Syakban, kegiatan dalam rangka Tradisi Ruwahan masyarakat di Desa Gumeng diikuti kelompok mahasiswa KKN Institut Pesantren KH Abdul Chalim (IKHAC) Mojokerto, Senin (6/3/2023).
Ruwahan merupakan sebuah tradisi dari wujud rasa syukur kepada Allah SWT yang dilaksanakan pada bulan Ruwah dengan tata cara yang unik di setiap daerah. Khusus masyarakat Gumeng yang ditetapkan setiap hari Senin Legi bersamaan dengan wafatnya Sesepuh Desa Gumeng serta kendurenan sedekah bumi yang diisi dengan beberapa rangkaian acara.
BACA JUGA:
Khofifah Bangga, Industri Kertas Tisu di Ngoro Mojokerto Nyaris 100 Persen Berorientasi Ekspor
Di Pelantikan Perhiptani Mojokerto Periode Baru, Bupati Ikfina Harap Adanya Generasi Muda Cinta Tani
Peringatan Maulid Nabi di Ponpes Sabiul Muttaqien, Khofifah: Gravitasi Kuat Syafaat Rasul
24.000 Relawan Barra-Rizal Konsolidasi, Jenderal (purn) Tony, Tim Prabowo Kagum, Turun ke Mojokerto
Saat kegiatan berlangsung, ustadz Mi’an selaku tokoh masyarakat menyampaikan sambutan pada tujuan diadakannya Ruwah desa, yakni salah satu kegiatan rutinitas tahunan bermaksud untuk mendoakan para leluhur yang sudah meninggal dunia.
“Tujuan diadakannya rutinitas tahunan ini supaya anak turun kita selalu mengingatkan kepada orang yang berjasa di Desa Gumeng, mulai dari pendiri atau pertama kali masuk ke Desa Gumeng yakni mbah Tro, sesepuh Desa Gumeng yakni Bu Ikhfi dan kepala Desa Gumeng yakni Mbah Kertosari yang terkenal kekayaannya dan lumbung desanya, dan sekarang di makamkan di Mojokerto. Mereka adalah perangkat desa dan berjasa, kita sebagai anak cucunya jangan lupa dengan jasa-jasa mereka,” tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan, terlaksananya kegiatan Rawuh desa tersebut untuk dapat memberikan nuansa harapan dengan adanya syiar islam dalam Ruwah Desa tersebut.
Simak berita selengkapnya ...