Sekolah Sampah FPRB Kediri Sosialisasikan Pengelolaan Sampah Organik di SMPN 1 Wates
Editor: Siswanto
Wartawan: Muji Harjita
Jumat, 19 Mei 2023 16:46 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sekolah Sampah FPRB Kabupaten Kediri menyosialisasikan cara pengolahan sampah organik dengan sistem ember tumpuk kepada para siswa di SMP Negeri 1 Wates, Kediri, Jumat (19/5/2023).
Kepala Sekolah Sampah, Benny Prastya, dalam paparannya mengatakan sosialisasi ini dalam rangka gerakan peduli dan berbudaya lingkungan sehat di sekolah.
BACA JUGA:
Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pj Wali Kota Kediri Tanam Pohon di Sumber Dadapan
Peduli Hutan Wilis dan ODGJ, Sejumlah Relawan Kumpul di Kalipang
Tim SAR Gabungan Kediri Raya Bentuk ARC
Delapan Komunitas Pecinta Alam di Kediri Bentuk Gerakan ARC Indonesia
"Tema kegiatan ini adalah bagaimana membuat sampah bernilai berkah yang tersaji dalam kompos," kata Benny, Jumat (19/5/2023).
Menurutnya, salah satu cara membuat sampah agar memiliki nilai adalah dengan mengolahnya, terutama sampah organik dengan sistem ember tumpuk.
"Bagaimana membuat ember tumpuk dari ember bekas yang disulap menjadi sebuah reaktor pemroses sampah organik menjadi pupuk cair dan padat (kompos)," terangnya.
Menurut Benny, sudah saatnya mengubah mindset dari membuang sampah dengan mengolahnya menjadi barang yang bermanfaat dan berkah.
Wakil Kepala Sekolah Sampah, Nino Subekti, menambahkan bahwa metode reaktor sakti ember tumpuk merupakan sistem yang mampu menghancurkan sampah organik (buah-buahan, sisa daging, sisa sampah dapur lainnya).
Sistem tersebut dapat menghasilkan lindi (pupuk organik cair) sekaligus maggot sebagai nutrisi protein hewan ternak dan pupuk organik padat (kompos).
Sementara, Mashuri, Kepala Sekolah SMPN 1 Wates, mengimbau kepada para siswa dan guru untuk menjaga kebersihan di lingkungan sekolah.
"Sosialisasi terkait dengan kebersihan sekolah terutama bagaimana cara mengolah sampah menjadi hal yang berguna di dunia pendidikan. Itu sangat penting dilakukan kepada para siswa," kata dia.
Ia berharap dengan adanya sosialisasi ini, siswa-siswi bisa mendapatkan ilmu dan berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah, dengan cara aktif dalam gerakan pengelolaan sampah dari lingkungan sekolah. (uji/sis)