Gelar Aksi, APL Minta KPK Usut Harta Kekayaan Pejabat Bea Cukai Pasuruan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Gelar Aksi, APL Minta KPK Usut Harta Kekayaan Pejabat Bea Cukai Pasuruan

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Ahmad Fuad
Senin, 11 September 2023 15:01 WIB

Para aktivis gabungan dari berbagai LSM saat menggelar demo di depan Kantor Bea Cukai Pasuruan.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com (APL) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi () mengusut harta kekayaan para pejabat di lingkungan Kantor Bea Cukai Wilayah Kota dan Kabupaten .

Hal itu disampaikan melalui aksi yang digelar di depan Kantor Bea Cukai Wilayah Kabupaten dan Kota di Pandean, Rembang, Bangil, Senin (11/9/2023).

Korlap APL, Ayik Suhaya, mengatakan bahwa gaya hidup pejabat kantor bea cukai patut dicurigai karena serba istimewa. "Baik itu mulai dari kepala kantor, kabag, kabid, hingga staf-stafnya," cetus Ayik.

Tidak hanya itu, Ayik juga menyoroti penggunaan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) Kanwil Bea Cukai yang menurutnya tidak tepat sasaran.

Padahal, anggaran DBHCHT di Kabupaten tertinggi di Indonesia. Perinciannya, untuk Kabupaten mencapai Rp335 miliar, sedangkan Kota Rp29 miliar.

Namun demikian, kesejahteraan di Kabupaten/Kota tak seiring dengan tingginya DBHCHT yang didapat. Ia menyontohkan sektor infrastruktur, di mana masih banyak jalan yang rusak.

Menurutnya, pemanfaatan DBHCHT harusnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tetapa yang terjadi sejauh ini hanyak digunakan sosialisasi yang tidak jelas manfaatnya.

Ayik menyebut dari jumlah DBHCHT yang diterima, 30% di antaranya digunakan untuk sosialisasi gempur rokok ilegal. Namun, Ayik menyebut sosialisasi yang dilakukan pemda melalui satpol PP hanya sebatas euforia.

"Kenyataan di lapangan masih banyak rokok tanpa cukai ditemui di kios-kios rokok. Ada dugaan pula cukai tidak sesuai peruntukannya, dan ini dilakukan pembiaran oleh petugas BC ," ungkapnya.

Saat orasi, Ayik juga menyindir Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Kabupaten dan Kota Hatta Wardhana yang terkesan cuek dengan aspirasi masyarakat.

"Kami lebih mudah menjumpai kapolres, dandim, dan pejabat tinggi lainnya daripada menemui kepala kantor (bea cukai) yang kesannya arogan dan sombong," ucap Ayik.

"Kami sebelum mengadakan aksi ini sudah konfirmasi. Moro ujuk-ujuk datang, tapi oleh kakan tidak dihargai kedatangan kami," tegas Ayik.

"Nanti kami lapor kakanwil (Jatim) bahwa Kakanwil Bea Cukai Kabupaten/Kota bobrok," pungkasnya.

Sekadar informasi, APL merupakan gabungan aktivis dari 5 LSM. Masing-masing adalah GMFKPPI yang diketuai oleh Ayik Suhaya, M-Bara dipimpin Saiful, Pantura dipimpin Lukman Hakim, Jimat dipimpin Muclis, dan LSM lainnya. (afa/par)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video