Jamaah Minta Balai Pelestarian Budaya Turun Tangan soal Pembongkaran Makam Syekh Muhammad di Gresik
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Syuhud
Minggu, 24 September 2023 12:51 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pembongkaran makam yang diyakini sebagai Makam Syekh Sayyid Mohammad Nur Alamsyah, di sekitar Perumahan Alam Bukit Raya (ABR), di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik, menjadi sorotan para jamaah.
Selain meminta pihak pembongkar makam bertanggung jawab, mereka juga tengah mengajukan ke Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI, Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia (RI), di Mojokerto, Jawa Timur, agar turun melakukan penelitian makam.
BACA JUGA:
Pria asal Jombang Meninggal Dunia Usai Terlindas Truk di Driyorejo Gresik
Tak Tersisa, Rumah Warga Ngipik Gresik Ludes Terbakar
Hendak Salip Kendaraan Lain, Sebuah Truk di Gresik Tabrak Dua Pengendara Sepeda Motor Hingga Tewas
Kecelakaan Maut di Tol Kebomas, Rombongan Pengantin Ditabrak Truk Trailer, Elf tak Berbentuk
"Tentu kami minta pembongkar bertanggung jawab atas kerusakan makam yang kami yakini sebagai makam Syekh Muhammd Nur Alamsyah," kata Agus Wiyono, salah satu jamaah kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (24/9/2023).
Menurut dia, pembongkaran makam terjadi antara lain lantaran ada sejumlah orang yang tak menghendaki adanya doa, tahlil, dan istighotsah di makam tersebut. Lalu, keabsahan keberadaan makam itu dianggap sebagian orang tak bisa dipertanggungjawabkan.
Selanjutnya, kata Agus, mereka kemudian meminta kepada pihak Desa Suci, Kecamatan Manyar, dan pihak Semen Indonesia (SI) selaku pemilik lahan agar membongkar makam yang diyakini Makam Syekh Muhammad Nur Alamsyah itu.
"Ini benih-benih awal terjadinya pembongkaran makam. Padahal, kebanyakan warga di sekitar makam tak mempersoalkan keberadaan makam dan aktivitas peziarah yang berdoa dan beristighotsah," ujarnya.
Sebelum makam dibongkar, ia mengaku bersama sejumlah jamaah telah meminta kepada Kepala Desa Suci, dan Camat Manyar agar tak melakukan pembongkaran terlebih dulu hingga ada kepastian keberadaan makam itu. Caranya, jamaah mengajukan ke Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI, Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia di Mojokerto, untuk melakukan penelitian keberadaan makam.
"Langkah ini untuk mengetahui ada situs atau tidak," tuturnya.
Namun, permintaan jamaah itu tak diindahkan. Akhirnya, makam yang diyakini Makam Syekh Muhammad Nur Alamsyah dibongkar pada 20 September 2023.
Simak berita selengkapnya ...