Ini Arahan PJ Wali Kota Kediri Pada Workshop Update Tatalaksana TBC SO dan TBC RO Bagi Nakes
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Muji Harjita
Senin, 29 April 2024 17:13 WIB
KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pj. Wali Kota Kediri Zanariah memberikan arahan dalam Workshop Update Tatalaksana Tuberkulosis (TBC) Sensitif Obat (SO) dan TBC Resisten Obat (RO) bagi tenaga kesehatan di Kota Kediri. Acara itu diselenggarakan di sebuah hotel di Kota Kediri, Senin (29/4/2024).
Workshop ini diisi oleh narasumber Prof. Dr. Soedarsono, dr. Sp.P(K) dari Fakultas Kedokteran Universitas Hangtuah Surabaya dan dr. Retno Asih Setyaningrum, dr. Sp.A (K) dari RSUD Dr. Soetomo, serta dr. Palmalina Anggita dari RS Muhammadiyah Kota Kediri.
BACA JUGA:
WBP Lapas Ngawi Jalani Skrining Kesehatan
Cegah Perundungan, Pemkot Kediri Sosialisasikan Sekolah Ramah Anak saat MPLS
Pj Wali Kota Kediri Wisuda Peserta SOTH dan Selantang Sesi Pertama Tahun 2024
Serahkan SK Pensiun PNS Pemkot Kediri, Pj Zanariah Terima Kasih atas Pengabdian dan Dedikasi
Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan serius. Terlebih Indonesia menjadi peringkat 2 sebagai negara dengan beban TBC tertinggi di dunia. Di Kota Kediri, Zanariah menjelaskan ada 1.380 kasus TBC Sensitif Obat dan 40 TBC Resisten Obat, menurut data dinas kesehatan.
"Angka kasus tersebut termasuk yang tertinggi selama kurun waktu 5 tahun terakhir. Ini disebabkan oleh pengobatan yang tidak konsisten, sehingga bakteri penyebab TBC Mycobacterium Tuberculosis menjadi kebal terhadap obat-obatan," ucapnya.
Zanariah menambahkan bahwa sejauh ini tantangan dalam penanganan tuberkulosis adalah tingginya angka putus pengobatan.
Hal itu dikarenakan beberapa hal, terutama adanya durasi pengobatan yang cukup lama, yaitu minimal enam bulan. Selain itu adanya efek samping obat, kesulitan akses, masalah ekonomi, dan juga stigma negatif. Upaya pemberantasan tuberkulosis terus dilakukan pemerintah.