Jasa Keuangan di Wilayah OJK Kediri Terjaga dan Stabil, Relaksasi Kredit Dominasi Pengaduan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Jasa Keuangan di Wilayah OJK Kediri Terjaga dan Stabil, Relaksasi Kredit Dominasi Pengaduan

Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Muji Harjita
Sabtu, 25 Mei 2024 10:00 WIB

Kepala OJK Kediri, Bambang Supriyanto. Foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE.com

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kinerja Industri Jasa Keuangan di wilayah kerja OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Kediri, pada Maret 2024 tumbuh stabil dengan menunjukkan kinerja positif didukung oleh likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. Demikian disampaikan Kepala OJK Kediri, Bambang Supriyanto, Sabtu (25/5/2024).

Menurut Bambang, pertumbuhan tersebut tidak hanya tercermin dari peningkatan kredit di sektor perbankan, tetapi juga dari peningkatan penyaluran pembiayaan di perusahaan pembiayaan dan peningkatan jumlah single investor identification (SID) di sektor pasar modal.

"Kegiatan edukasi dan inklusi keuangan serta perlindungan konsumen terus diperkuat melalui beragam kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan guna meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri jasa keuangan," ucap Bambang dalam rilis tertulis pada BANGSAONLINE.com.

Data sektor perbankan, lanjutnya, menunjukkan pertumbuhan positif baik pada penyaluran kredit maupun penghimpunan dana. Kredit perbankan di wilayah OJK Kediri posisi Maret 2024 tumbuh 7,06 persen (yoy) menjadi sebesar Rp85,80 triliun yang didominasi oleh penyaluran kredit pada UMKM sebanyak 60,94 persen dari total kredit.

"Kualitas kredit masih terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 2,07 persen yang menunjukkan penurunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) posisi Maret 2024 tumbuh sebesar 7,89 persen (yoy) atau menjadi sebesar Rp100,18 triliun. Berdasarkan jenisnya, pertumbuhan DPK didominasi oleh tabungan dan deposito masing-masing sebesar 63,30 persen dan 25,20 persen," terang Bambang.

Sedangkan kinerja industri BPR/BPRS yang berkantor pusat di wilayah kerja OJK Kediri pada Maret 2024, menurut Bambang, berada dalam kondisi terjaga dengan permodalan yang solid pada capital adequacy ratio (CAR) sebesar 47,08 persen, tingkat ketersediaan likuiditas memadai tercermin dari cash ratio sebesar 10,02 persen dengan rasio LDR/FDR sebesar 100,42 persen.

Sementara untuk tingkat inklusi pasar modal di wilayah kerja OJK Kediri, juga terus menunjukkan pertumbuhan positif tercermin dari pertumbuhan jumlah single investor identification (SID) yang mencapai 24,71 persen (yoy) menjadi 524.753 SID.

"Peningkatan jumlah investor masih didominasi oleh investor saham sebesar 43,68 persen (yoy), diikuti oleh investor surat berharga negara (SBN) yang meningkat sebesar 18,50 persen (yoy), dan investor reksadana yang meningkat sebesar 17,66 persen (yoy)," jelasnya.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video