Salafi Disebut Usik Paham Muhammadiyah, Dr Ali Trigiyatno: Ngobok-Ngobok Paham sudah Mapan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Salafi Disebut Usik Paham Muhammadiyah, Dr Ali Trigiyatno: Ngobok-Ngobok Paham sudah Mapan

Editor: MMA
Jumat, 31 Mei 2024 10:24 WIB

Logo Muhammadiyah. Foto: muhammadiyah.or.id/Tirto.id

Ketiga, tulis , ada kemiripan dan banyak persamaan ajaran, juga menjadi faktor yang memudahkan Salafi masuk dan diterima di kalangan Muhammadiyah.

“Persamaan dimaksud misalnya dalam hal ide pemurnian akidah dan ibadah, anti TBC, penekanan pada pengamalan al-Qur`an dan as-Sunnah, juga adanya kesamaan ibadah seperti tidak qunut subuh, tidak baca ushalli, dan lain-lain,” tulisnya.

Keempat, tulis , pendekatan sebagian orang Salafi cukup lihai dalam mendekati pimpinan atau takmir masjid.

“Mereka datang dengan sopan dan manis, menawarkan kajian di mana ustadz dan snack serta transport mereka yang ngurusi dan nanggung. Setelah itu mereka siap menyumbang untuk perbaikan masjid dan sarananya, akhirnya mereka mudah diterima,” tulisnya.

Kelima, ada pimpinan dan juga dai-dai Muhammadiyah yang terkesan abai dalam mengisi kekosongan atau dahaga keagamaan di warga persyarikatan.

“Kajian jarang, pengajian sepi, tema terlalu umum, elitis dan melangit. Sedang tema-tema praktis sehari-hari sering kurang tersentuh seperti masalah thaharah, salat, berpakaian, berumah tangga, bermuamalah dan lain lain jarang dibahas di kajian maupun pengajian di cabang dan ranting. Kekurangan ini terbaca dan dimanfaatkan oleh ustadz Salafi untuk masuk atau diundang,” tulis .

Menurut , sebagian warga Muhammadiyah rindu sekaligus menyukai fatwa yang tegas dan hitam putih, tidak ambigu dan ‘mbulet’. Kebnayakan Ustadz Salafi bisa memenuhi selera itu.

“Model ini disukai sebagian jamaah yang tidak suka mikir tinggi-tinggi atau ‘ndakik-ndakik’. Mereka lebih mantab dengan jawaban ini haram, ini bid’ah, itu terlarang dan yang sejenis yang tegas dan ‘thas-thes’,” tulisnya.

Keenam, intens dan massifnya kajian ustadz-ustadz dakwah terutama di medsos, sehingga walaupun secara nominal jumlahnya sedikit namun terasa mendominasi kajian di medsos.

“Akhirnya dai-dai mereka lebih dikenal luas dan sedikit banyak warga Muhammadiyah tertarik untuk mengundang mereka,” tulis sembari menjelaskan bahwa enam poin yang ia tulis itu berdasarkan hasil pengamatan di lapangan mengapa Salafi mendapat tempat di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah. Yang menurut kurang menguntungkan bagi warga Muhammadiyah dan persyarikatan.

Menurut dia, ke depan perlu langkah untuk mengantisipasi dan membendung pengaruh ini terutama yang merugikan dan tidak sejalan dengan manhaj tarjih Muhammadiyah. 

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video