Bentrok Antar Pemuda NTT dengan Warga Keputih Surabaya Berakhir Damai | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Bentrok Antar Pemuda NTT dengan Warga Keputih Surabaya Berakhir Damai

Editor: Arief Rahardjo
Wartawan: Rusmiyanto
Minggu, 02 Juni 2024 20:50 WIB

Kedua kubu pemuda NTT dengan warga Keputih yang melakukan kesepakatan perdamaian di Polsek Sukolilo setelah terjadi bentrokan.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemuda asal Sumba, Nusa Tenggara Timur () bentrok dengan warga sekitar Jalan Keputih, Surabaya pada Jumat (31/5/2024).

Dari bentrokan tersebut mengakibatkan 3 korban luka, yaitu dua pemuda asal dan satu pemuda dari warga sekitar.

Ali Bachroni, warga sekitar yang mengalami luka akibat bentrok tersebut mengalami pendarahan pada bagian kepala usai dipukul dengan batu. Sementara, dua pemuda asal mengalami luka tusukan benda tajam, yaitu Ferson dan Anner.

antar pemuda dan warga Keputih tersebut bermula warga asal Sumba melintas di sentra wisata kuliner (SWK) Jalan Raya Keputih Tegal dengan mengendarai sepeda motor berknalpot racing.

Disaat bersamaan, tukang parkir SWK meneriaki pemuda itu, agar tidak keluar malam meskipun jam masih pukul 19.00 WIB.

Keenam pemuda asal yang hendak beli sayur itu lantas putar balik dan menanyakan maksud tukang parkir itu. Sehingga cekcok antara pemuda dengan tukang parkir terjadi.

Kejadian itu, juga dibenarkan Kanit Reskrim , Iptu Aan Dwi Satrio Yudho saat dikonfirmasi, Minggu (2/6/2024).

“Memang ada kejadian itu, bermula dari tukang parkir disana mengeluarkan senjata tajam yang dibawa. Mereka melakukan penusukan kepada dua pemuda . Tukang parkir melakukan penusukan karena para pemuda Saat ditegur menggunakan knalpot bising mereka melawan,” ujarnya.

Melihat rekannya ditikam, 4 pemuda itu lari dan meminta bantuan rekan-rekan lainnya. Sehingga bentrok pun terjadi.

Para pemuda asal itu membawa batu dan balok untuk menghantam kepala tukang parkir Ali Bachroni. Kepala bagian belakang Ali pun bocor dan mengeluarkan darah segar.

Warga keputih yang melihat kejadian itu, mengejar para pemuda asal itu. Para pemuda yang kalah jumlah mengamankan diri ke kosnya.

“Ada 10 orang dari kelompok pemuda itu yang kita amankan. Tujuannya supaya nggak terjadi bentrokan susulan, makanya kita bawa ke Mapolsek dulu,” tambah Aan Dwi Satrio.

Dari 2 pemuda dan 1 tukang parkir, kesemuanya dilakukan pertolongan medis dan dilarikan ke RS Haji .

Dari bentrokan itu, mendamaikan keduanya, pada Sabtu (1/6/2024). Selama mediasi Restorative Justice, Kapolsek , dan pihak, serta RT setempat menghadiri kegiatan tersebut.

“Jadi dalam Restorative Justice itu agar bisa terwujud tidak ada dendam antara kedua kubu, serta kedepan saling menghormati,” tutup Aan Dwi Satrio. (rus/rif)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video