Digagas KPwBI Kediri, Zanariah Apresiasi Sekolah Peduli Inflasi | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Digagas KPwBI Kediri, Zanariah Apresiasi Sekolah Peduli Inflasi

Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Muji Harjita
Selasa, 04 Juni 2024 23:21 WIB

Lahan di belakang SMPN 4 Kota Kediri yang dimanfaatkan untuk menanam sayur-sayuran. Foto: Ist

"Selain mereka paham akan inflasi mereka jadi punya skill baru. Anak-anak bisa mempraktekkan tanam sayuran ini di rumah masing-masing, agar lahan pekarangan rumah lebih produktif guna memperkuat program urban farming kita,” ujarnya, Selasa (4/6/2024).

Zanariah menambahkan memang dalam mengendalikan inflasi ini membutuhkan kolaborasi dengan semua pihak. Dalam mengendalikan inflasi melalui OPM (operasi pangan murah) berkolaborasi dengan Bulog dan KPwBI.

Sementara dalam Sekolah Peduli Inflasi ini berkolaborasi dengan KPwBI. Di bulan Mei 2024, lanjutnya, inflasi Kota Kediri sebesar -0,20% atau mengalami deflasi. Komoditas penyumbang inflasi bulan Mei 2024 adalah telur ayam ras, emas perhiasan dan sawi hijau. 

"Semua pihak harus terlibat dalam mengendalikan inflasi ini. Alhamdulillah di Kota Kediri semua kompak," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Tetuko Erwin mengungkapkan inflasi terjadi karena beberapa penyebab seperti meningkatnya biaya produksi, dan yang terpenting karena meningkatnya permintaan sehingga mengakibatkan kenaikan harga karena penawaran atau stok tidak dapat memenuhi.

Hal yang sama juga terjadi untuk komoditas cabai dan beberapa sayuran di Kota Kediri ini, dimana permintaan selalu meningkat di bulan tertentu menjelang hari besar atau perayaan keagamaan. 

Selain itu saat panen sedang sedikit, harga juga naik, karena itu TPID mengajarkan kapada anak-anak untuk menanam cabai. Selain sebagai sarana meredam dampak inflasi, kegiatan menanam juga dapat menjaga ketahanan pangan dan melatih kedisiplinan anak kapan waktu menyiram dan memberi pupuk.

"Kami di TPID memilih untuk mengajarkan menanam cabai karena di Kota Kediri ini penggunaannya sangat banyak pada masakan sehari-hari seperti pecel dan nasi goreng. Sedangkan pada tahun 2023 lalu, cabai menjadi kontributor pendorong inflasi selama 9 bulan dari 12 bulan yang diukur, sehingga menjaga ketersediaan cabai menjadi sangat penting," ucapnya. (uji/mar)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video