Survei Pilkada Lamongan 2024: Elektabilitas Yuhronur Efendi Paling Tinggi
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Nur Qomar Hadi
Selasa, 02 Juli 2024 15:30 WIB
LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Dinamika politik di Kabupaten Lamongan menjelang pelaksanaan pilkada 2024 yang akan digelar November mendatang mulai menarik untuk dicermati.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh lembaga Indopol, elektabilitas Bupati Yuhronur Efendi sebagai petahana mamang masih yang tertinggi, mencapai 47,5 persen dengan pertanyaan top of mind.
BACA JUGA:
Susul PKB, PSI Beri Rekom Abdul Ghofur Maju Jadi Bacabup Lamongan
DPP PKB Rekom Abdul Ghofur Maju di Pilkada Lamongan 2024
Kembalikan Berkas Pendaftaran, Yuhronur Berharap Rekomendasi dari PDIP
Perluas Dukungan, Ketua PKB Lamongan Daftar sebagai Bacalon Bupati ke Nasdem
Namun, dengan sisa waktu yang masih tersisa sekitar 5 bulan hingga coblosan pada 27 November mendatang, bacabup lainnya masih sangat mungkin mengejar ketertinggalan.
Dari hasil survei Indopol itu, pada posisi kedua ditempati oleh Suhandoyo dengan elektabilitas 11,0 persen, diikuti oleh Abdul Ghofur dengan 5,5 persen, Ahmad Sandy dengan 3,17 persen, dan Kartika Hidayati dengan 2,83 persen.
Sementara kandidat lainnya hanya memperoleh dukungan di bawah 2 persen, sementara 25,33 persen responden belum menentukan pilihan.
Adapun pada pertanyaan semi terbuka dengan 10 nama calon bupati, Yuhronur kembali unggul dengan elektabilitas sebesar 55,67 persen, diikuti oleh Suhandoyo dengan 18,10 persen, Abdul Ghofur 7,83 persen, Kartika Hidayati dengan 5,0 persen, Ahmad Sandy 4,17 persen, dan Debby Kurniawan 2,5 persen.
Kandidat lainnya masih memperoleh dukungan di bawah 2 persen, dengan jumlah responden yang belum menentukan pilihan semakin berkurang.
Direktur Eksekutif Indopol Survey and Consulting, Ratno Sulistiyanto, mengatakan bahwa dominasi elektabilitas Yuhronur Efendi disebabkan oleh tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerjanya sebagai Bupati Lamongan.
Sejak November 2023 hingga Juni 2024, kepuasan masyarakat meningkat dari 32,5 persen menjadi 47,5 persen.
Simak berita selengkapnya ...