Pergunu Sebut 42.0 % Korban Pinjol Berprofesi Guru, Kiai Asep: Jangan Boros, Jangan Pelit | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Pergunu Sebut 42.0 % Korban Pinjol Berprofesi Guru, Kiai Asep: Jangan Boros, Jangan Pelit

Editor: MMA
Selasa, 09 Juli 2024 12:07 WIB

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, saat pemaparan dalam acara Sosialisi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kemenko Perokonomian yang digelar PW Pergunu Jawa Barat di UTC Dago Hotel Bandung, Ahad, 7 Juli 2025. Foto: MMA/bangsaonline

BANDUNG, BANGSAONLINE.com – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, minta para guru menata sikap mental dan pribad yang baik. Menurut Kiai Asep, menata sikap mental itu penting agar kita bisa hidup seimbang dan juga bisa menata keuangan dengan baik.

“Jadi jangan boros, jangan ngirit atau pelit. Tapi sikap kita di tengah, antara boros dan ngirit,” kata Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, dalam acara Sosialisi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kemenko Perokonomian yang digelar PW PERGUNU di UTC Dago Hotel Bandung, Ahad, 7 Juli 2025. 

Acara itu diikuti seluruh ketua DPC Kabupaten dan kota se-. Selain Kiai Asep, juga hadir Wakil Ketua Umum Dr Eng , Ketua DPW Dr Saepulloh dan CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE M. Mas'ud Adnan yang juga tercatat sebagai Dewan Pakar Pusat.

Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu juga minta para guru – terutama yang tergabung dalam - tidak meminjam uang pada pinjol atau pinjaman online ilegal karena banyak sekali mudlaratnya.

Menurut Kiai Asep, sudah banyak sekali efek negatif pinjol ilegal yang terjadi di masyarakat. Karena itu Kiai Asep setuju jika pinjol ilegal segera ditutup. Karena selain bunganya tinggi mencekik juga cara menagihnya cenderung memaksa bahkan meneror.

“Sudah banyak korbannya,” kata putra KH Abdul Chalim, salah seorang kiai pendiri NU dan pejuang kemerdekaan RI yang pada November 2023 ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

“Bahkan ada korban pinjol bunuh diri,” kata Kiai Asep memberi contoh negatif pinjol ilegal.

Menurut Kiai Asep, jika para guru butuh uang atau terpaksa pinjam uang, maka sebaiknya meminjam lewat lembaga pinjaman resmi dan kredibel, terutama lembaga yang mendapat lisensi dan jaminan pemerintah.

Hanya saja prosesnya tidak seperti pinjol ilegal yang cukup bermodal KTP tapi melalui berbagai persyaratan administrasi yang relatif lebih ketat. Tapi relatif aman, baik dari segi pengembalian maupun dari segi agama.

Menurut Kiai Asep, hutang tidak hanya berdampak secara ekonomi tapi juga secara sosial. “Membuat hina di waktu siang, membuat susah di waktu malam,” kata Kiai Asep mengutip sebuah Hadits.

Karena itu, tegas Kiai Asep, sebaiknya hutang itu hutang produktif, untuk usaha atau membiayai lembaga, bukan hutang konsumtif.

Terkait ada selisih (lebih banyak) pengembalian hutang, Kiai Asep menjelaskan bahwa dalam ajaran Islam diperbolehkan mengembalikan pinjaman lebih besar dari pada uang yang dihutang. Kiai gemar bersedekah itu kemudian mengutip sebuah Hadits.

“Nabi pernah meminjam kambing kepada orang Yahudi. Kambing kurus. Tapi saat Nabi mengembalikan, kambingnya gemuk,” kata Kiai Asep. “Karena itu menghutangi itu lebih baik dari pada memberi,” tambahnya.

Jadi melebihkan pengembalian hutang itu diperbolehkan dalam Islam. Bahkan sudah pernah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Kiai Asep juga memaparkan, jika para guru ingin sukses, maka ada lima langkah yang bisa dilakukan. “Saya mendapat informasi ini dari Pak Mas’ud Adnan tapi kemudian saya kaitkan dengan Hadits,” kata Kiai Asep yang dikenal sebagai ulama pekerja keras dan sangat detail dalam memanej lembaga pendidikan.

Pertama, tegas Kiai Asep, kita harus jujur. Kiai Asep mengutip Hadits bahwa jujur itu menyelamatkan. “Kalau bohong suatu saat akan celaka, kalau bohongnya ketahuan,” kata Kiai Asep.

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video