Duda Residivis Asal Tuban Kembali Cabuli Anak di Bawah Umur | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Duda Residivis Asal Tuban Kembali Cabuli Anak di Bawah Umur

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Suwandi
Selasa, 30 Juli 2024 20:53 WIB

Kasatreskrim Polres Tuban AKP Rianto saat memimpin jumpa pers kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Seakan tak jera, J (54), seorang duda warga Kabupaten , kembali melakukan pencabulan terhadap H, anak perempuan yang masih berusia 6 tahun. Korban diketahui merupakan tetangganya sendiri.

Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, Selasa (30/7/2024), aksi pencabulan terhadap korban yang masih TK itu terjadi di rumah pelaku.

Ketika itu, pelaku sedang mempunyai hajatan 40 hari meninggalnya sang istri. Sedangkan ibu korban membantu memasak untuk keperluan hajatan.

Bak disambar petir, ibu korban terkejut saat menyusul anaknya. Putrinya sudah disekap pelaku di kamar dan sedang dicabuli.

Kasatreskrim Polres , AKP Rianto, menjelaskan peristiwa pencabulan terjadi pada Sabtu (28/7/2024) malam.

"Peristiwa itu diketahui setelah anaknya menyampaikan kepada orang tuanya, bahwa saat kencing merasa sakit. Lalu, setelah ditanya-tanya, si anak mengaku habis dicabuli sama pelaku," cerita Rianto.

Mengetahui anaknya dicabuli, orang tua korban bersama warga mendatangi rumah pelaku, pada Minggu (29/72/2024). Lantaran jengkel, para warga sempat mengeroyok pelaku.

"Tadi sempat dipukuli, tapi beruntung petugas kepolisian segera datang. Jadi pelaku langsung diamankan," tutur Rianto.

Pengakuan pelaku, ia pernah dipenjara pada 2014 dengan kasus yang sama, yaitu pencabulan. Pelaku saat itu dihukum sebanyak 7 tahun penjara dan keluar pada 2021.

"Benar, tersangka ini merupakan residivis dengan kasus yang sama. Pada tahun 2014 lalu dia pernah dihukum dan dipenjara tujuh tahun," papar Mantan Kapolsek Jenu tersebut.

Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal 82 Jo Pasal 76 E UU no. 17 Tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang nomor 01 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang RI nomor 23 tahun 22 tentang perlindungan anak menjadi Undang-Undang dengan ancaman hukum kurang lebih 15 tahun penjara.(wan/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video