Temui PPGI dan PGLII, Khofifah Ajak Religious Leader Bangun Harmonious Partnership | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Temui PPGI dan PGLII, Khofifah Ajak Religious Leader Bangun Harmonious Partnership

Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Senin, 05 Agustus 2024 15:10 WIB

Khofifah Indar Parawansa saat memberi sambutan.

“ Dalam lima tahun kepemimpinan kami kemarin sebenarnya sudah ada prioritas untuk pengembangan dan pembangunan di wilayah selatan Jawa timur salah satunya adalah dengan inisiasi pembangunan kawasan Selingkar Wilis,” tutur .

Tidak hanya itu dalam kesempatan ini juga menyampaikan bahwa Pekerjaan rumah yang juga harus diselesaikan adalah terkait percepatan peningkatan kualitas SDM. Dari segi indeks pembangunan manusia (IPM) selama lima tahun ke kepemimpinan , memang telah banyak meningkat secara signifikan.

Salah satunya di bidang pendidikan. Di sektor ini bahkan legacy yang sangat prestisius yang berhasil dilakukan salah satunya adalah dibukanya kampus King’s College London di KEK Singhasari Malang. Yang saat ini sudah selesai proses rekrutmennya dan siap dimulai kegiatan perkuliahan di bulan September 2024.

“Banyak yang tidak percaya Jawa Timur berhasil menggandeng KCL untuk membuka kampus di Jawa Timur. Namun dengan semangat agar SDM Jawa timur bisa meningkat di tengah perkembangan yang pesat di sektor industri manufaktur maka alhamdulillah KCL bisa membuka kampusnya di Jawa timur,” ungkapnya.

Pada September 2024 ini akan dimulai untuk 2 program studi, yaitu program studi digital economi dan digital future. Dua prodi ini sangat prestisius untuk diikuti oleh masyatakat Jatim.

Dikatakannya bahwa mencangkok atau mempercepat peningkatan kualitas SDM di Jatim adalah sebuah kebutuhan yang tidak bisa ditunda tunda. Sebab per Mei 2024 ini, sektor industri manufaktur Jatim sudah mencapai 35 persen. Jauh di atas capaian nasional karena Presiden Jokowi sempat menyampaikan bahwa target industri manufaktur di Indonesia di tahun 2045 harus mencapai 30 persen. Sedangkan Jatim sudah mencapai 35 persen di Mei tahun 2024.

“Maka meningkatkan kualitas SDM tidak bisa lagi ditawar. Karena jangan sampai anak-anak Jatim menjadi penonton di tengah pesatnya perkembangan industri manufaktur Jatim,” ucapnya.

Di akhir Kembali menyampaikan bahwa kesejahteraan dan pembangunan Jawa timur tidak bisa dilakukan tanpa adanya harmonious partnership di antara semua pihak.

“Mari bergandengan tangan, menjaga kondusivitas Jatim, mewujudkan kemajuan pembangunan warga masyarakat Jawa Timur,” pungkasnya. (dev/mar)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video