Hanura dan PKS Bisa Koalisi untuk Usung Paslon Bupati dan Wabup Bangkalan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Hanura dan PKS Bisa Koalisi untuk Usung Paslon Bupati dan Wabup Bangkalan

Editor: Revol Afkar
Wartawan: M. Aulia Rahman
Senin, 26 Agustus 2024 21:20 WIB

Ketua DPC Hanura Bangkalan Mahmudi (kanan), dan Anggota DPRD Bangkalan dari PKS Musawir saat usai dilantik, Senin (26/8/2024).

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Pasca putusan MK, syarat untuk mengajukan calon bupati dan wakil bupati Bangkalan 2024 cukup partai atau gabungan partai dengan jumlah 57.375 suara sah.

Dengan demikian Partai Hanura dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bangkalan berpeluang mengusung calon bupati dan wakil bupati apabila berkoalisi.

Berdasarkan keputusan KPU nomor 1485 tahun 2024 tentang perolehan kursi partai politik peserta pemilu anggota DPRD Kabupaten Bangkalan tahun 2024, ada 8 partai yang bisa mengajukan calon sendiri.

Sedangkan Partai Hanura dan PKS tidak bisa maju sendiri, kecuali berkoalisi. Diketahui, perolehan suara Hanura pada pemilu 2024 hanya 38.237, sedangkan PKS 26.610 suara.

Jadi 64.937 suara sah atau mencapai 8,49 persen (jika Hanura dan PKS koalisi). Artinya mencukupi untuk mengusung calon," ujar Mahmudi, Ketua DPC kepada wartawan usai dilantik sebagai anggota DPRD Bangkalan periode 2024 -2029.

"Bahkan dasinya sama dengan Hanura," tegasnya sambil membandingkan dasi yang digunakannya dengan H. Musawwir, anggota DPRD Bangkalan dari PKS.

Ditanya kemungkinan membatalkan rekom yang sudah diberikan ke pasangan Lukman Hakim - Fauzan Ja'far, Mahmudi menyebut di politik tidak ada yang tidak mungkin.

"Kalau memungkinkan kenapa tidak? Siapa saja bisa dicalonkan, termasuk media. Memang untuk sementara rekom dari DPP Hanura sudah kepada pasangan Lukman Hakim - Fauzan Ja'far," ungkapnya.

Sementara Musawwir tidak banyak komentar terkait perubahan dukungan atau rekom. Sebab, hal itu menjadi wewenang pengurus atau struktur partai..

Namun, ia berharap agar kontestasi diikuti minimal dua paslon.

"Tidak sampai terjadi kotak kosong. Karena kalau (calon) tunggal, mati demokrasi di Bangkalan. Bangkalan, saat ini butuh figur yang seperti Pj.Bangkalan saat ini, memiliki kemampuan, kredibel, peduli terhadap Bangkalan, bersih dari korupsi, itu syarat sebagai daya ungkit bagaimana investor datang ke Bangkalan, untuk menanamkan modalnya di Bangkalan," katanya.

"Jika, pemimpinnya kotor, tidak bersih dari korupsi, tidak memiliki kemampuan, bagaimana Bangkalan bisa mendatangkan inveator," pungkasnya.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video