Pilah-pilah Sampah, Mana yang Boleh dan Tidak untuk Dibuang di Gunung? | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Pilah-pilah Sampah, Mana yang Boleh dan Tidak untuk Dibuang di Gunung?

Editor: Mohammad Sulthon Neagara
Kamis, 26 September 2024 17:10 WIB

Foto: BANGSAONLINE

Namun mengingat kondisi saat ini sudah berbeda, di mana para pendaki mulai membludak jumlahnya, maka membuang sampah organik perlu dibatasi. Karena jika kuantitasnya terlalu banyak, hal yang akan terjadi adalah pembusukan yang mengakibatkan bau tak sedap dan menjadi sarang penyakit. 

Selain itu, juga akan mempengaruhi keindahan pemandangan. Adapun jika kita bisa membuang sampah organik, hal ini harus dilakukan dengan cara yang tepat. 

Selain agar sampah tidak berserakan, menggali tanah untuk memendam sampah organik adalah hal yang tepat, dengan catatan kuantitasnya harus sedikit. Sekali lagi, mengingat jumlah pendaki yang semakin banyak, jika membuang sampah organik dengan kuantitas yang banyak, maka hal ini akan menjadikan permasalahan baru nantinya.

Sampah Nonorganik

Sampah nonorganik adalah sampah yang susah untuk melebur dengan alam. Biasanya membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk bisa terurai. Contoh sampah non-organik seperti kaleng, botol plastik, stereofoam, kaca, dan sejenisnya. 

Sampah jenis inilah yang sering dijumpai di gunung. sebenarnya, sampah non-organik bisa didaur ulang atau dimanfaatkan untuk menjadi benda yang bermanfaat seperti pot bunga, tempat bolpoin, dan kerajinan tangan lainnya. Sampah non-organik ini menjadi sampah yang seharusnya tidak boleh ditinggal di gunung.

Demikian lah perbedaan sampah organik dan non-organik. Bijak dalam hal sampah memang masih menjadi PR untuk masyarakat Indonesia, namun jika bukan dimulai dari sekarang, lalu kapan lagi? Tetap jaga keindahan alam dengan membawa turun sampahmu. (msn)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video