Fadli Zon Lantik Pengurus DPD HKTI Jatim, Khofifah Dorong Gerakan Kembali ke Desa | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Fadli Zon Lantik Pengurus DPD HKTI Jatim, Khofifah Dorong Gerakan Kembali ke Desa

Editor: Novandryo W S
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Rabu, 02 Oktober 2024 19:27 WIB

SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Indonesia (HKTI), , resmi melantik kean Dewan Pimpinan Daerah (DPD) HKTI periode 2024-2029 di Hotel Vasa Surabaya pada Rabu (2/10/2024).

Pelantikan ini menandai era baru dalam kepemimpinan , dengan Arum Sabil terpilih sebagai Ketua DPD, Indar Parawansa sebagai Ketua Dewan Penasihat, dan Prof Ir Achmad Subagjo dari Universitas Jember sebagai Ketua Dewan Pakar.

Ketua Dewan Pembina DPD , Indar Parawansa mendorong gerakan kembali ke Desa, agar anak anak muda tidak lagi gengsi untuk bertani, dan tidak berbondong-bondong ke Kota.

"Yang memungkinkan bisa menahan anak-anak muda tidak ke kota, karena mereka sudah bisa mendapatkan income. Jadi ibaratnya mereka bergerak di desa tapi rezeki kota kira-kira begitulah ini bisa diinisiasi oleh kita bersama terutama oleh HKTI," kata .

Dalam sambutannya, menekankan peran strategis dalam mendukung kemajuan sektor pertanian di provinsi ini. 

Ia menyatakan harapan agar di bawah kepemimpinan Arum Sabil, dapat menjadi motor penggerak utama bagi kesejahteraan petani di wilayah tersebut.

"Abah Arum Sabil sudah dikenal luas, termasuk oleh Pak Prabowo. Kami berharap, Bunda yang juga Ketua Dewan Pembina , bisa terus mengemban amanat untuk memajukan . Pak Prabowo, sebagai Ketua Dewan Pembina DPN HKTI, menyampaikan salam hangat dan selamat atas pelantikan ini," ujar .

Lebih lanjut, Fadli bercerita tentang perjalanan Prabowo Subianto di HKTI, di mana ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum DPN HKTI pada periode 2004-2015.

"Pak Prabowo punya hasrat besar di bidang pertanian. Pada masa lalu, beliau pernah terlibat langsung dalam penanaman di lahan-lahan tidur. Sekarang, pemerintah akan menempatkan sektor pertanian sebagai prioritas, dengan visi untuk mewujudkan swasembada pangan di Indonesia," tambah Fadli.

Sementara itu, Arum Sabil mengatakan, salah satu permasalahan pertanian di adalah hasil panen yang melimpah tetapi tidak memiliki nilai jual yang baik. Sehingga, dalam hal ini diperlukan sinergi dengan berbagai pihak.

"Tidak punya nilai jual yang baik itu apakaha karena tidak efisien atau memang ada produk-produk yang masuk ke Indonesia itu dumpling, atau sengaja dijual murah, tapi ada by desain dibalik itu," ungkap Arum.

Oleh karena itu penting untuk melakukan proteksi dan promosi terhadap pertanian di

Proteksi misalnya, bagaimana petani tidak terjebak pada pupuk atau pestisida palsu. Sementara promosi dilakukan dengan mengenalkan produk pertanian dan peternakan, bukan hanya kualitas yang bisa bersaing tapi juga sehat dikonsumsi.

"Karena kita bukan hanya menyediakan ketersediaan pangan, bagi kita keluarga dan masyarakat tapi bagaimana pangan itu disiapkan kesehatan dan kehalalan," pungkas Arum. (dev/van)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video