Sering Kesemutan, Waspadai Pengentalan Darah | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Sering Kesemutan, Waspadai Pengentalan Darah

Senin, 07 September 2015 22:14 WIB

Selain itu, lanjutnya, kekentalan darah juga dapat menyebabkan jantung koroner, masalah di pembuluh darah koroner dan memicu serangan jantung. Tanda-tanda serangan jantung antara lain ditandakan dengan nyeri dan sesak pada dada, bahu, leher serta dagu sebelah kiri (angina), merasakan sensasi panas seperti tebakar pada dada, kepala pusing dan mual-mual, serta napas pendek/cepat lelah dan sering berkeringat.

“Dibutuhkan enzim untuk mengatasinya. Seperti Well 3 Royalzim yang memberikan tambahan asupan enzim di dalam tubuh. Kandungan enzim kompleks di dalamnya yang berjenis enzim fibrinolytic yang dihasilkan dari biji-bijian memiliki kandungan enzim 470% lebih tinggi dari bahan-bahan lainnya. Kategori enzim ini mampu membantu mengikis plak-plak kolesterol yang menyebabkan darah kental dan membuat pembuluh darah kita berjalan normal,” urainya.

Enzim-enzim fibrinolytic di antaranya yaitu enzim papain (pepaya), enzim bromelain (nanas) dan enzim nattokinase (kacang putih dan kacang kedelai). Penelitian Prof Chau Chi Fai, seorang pakar enzim ternama dari Taiwan telah membuktikan enzim fibrinolytic mampu menurunkan kolestrol hingga 16.6%.

Prof Chau Chi Fai mengemukakan, kandungan kompleks royalzim dibuat dari 11 bahan ekstrak buah dan sayur-sayuran dengan teknologi MENEP (Metabolic Enzyme Nutrient Exchange Process). Teknologi MENEP mengkatalis nutrisi dan enzim dalam biji-bijian. Proses ini menrehidrasi biji-bjian selama delapan jam untuk mendapatkan enzim dan nutrisi maksimum sampai 470% yang kandungannya tidak mampu didapatkan di makanan yang kita konsumsi sehari-hari.

Berdasarkan uji laboratorium Department of Food Science and Biotechnology, National Chung Hsing University di Taiwan oleh Prof Chau Chi Fai, teknologi MENEP terbukti menambah keaktifan enzim sehingga memiliki keunggulan seperti menurunkan kadar kolestrol di tubuh sampai 17%, meningkatkan jumlah bakteri lactobacillus sebanyak 9,6% yang berguna sebagai antitumor dan antikanker, proses pembuangan yang jauh lebih baik dan berkualitas, serta menurunkan risiko peradangan sebanyak 9,4%. (nis)

 

 Tag:   Kesehatan

Berita Terkait

Bangsaonline Video