AMTI Serukan Boikot Pajak, Gubernur Jatim juga Tolak Rencana Kenaikan Tarif Cukai Rokok | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

AMTI Serukan Boikot Pajak, Gubernur Jatim juga Tolak Rencana Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Jumat, 09 Oktober 2015 00:17 WIB

“Kenaikan itu prinsip kalau saya tidak naik, atau sama dengan inflasi. Inflasi Jawa Timur sampai bulan Agustus 2015 hanya sebesar 2,11 persen. Karena situasi seperti ini, lalu dinaikkan, pabrik rokoknya gulung tikar, lalu PHK, bagaimana,” tandas Pakde.

Jika kenaikan tersebut tetap dipaksakan, lanjutnya, maka dipastikan pabrikan akan menaikkan harga jual. Dan kenaikkan harga jual akan memicu penurunan volume penjualan yang ujung-ujungnya penyerapan tembakau petani menjadi berkurang.

“Kalau pemerintah melarang sesuatu ya harus ada gantinya. Bagaimana rakyat yang tidak mampu bisa jadi korban. Harus ada wayoutnya, harus ada gantinya,” lanjutnya.

Untuk diketahui, pada RAPBN 2016, pemerintah mengusulkan penerimaan cukai hasil tembakau naik 23 persen menjadi Rp 148,85 triliun. Angka ini setara 95,72 persen dari total target penerimaan cukai tahun 2016, senilai Rp 155,5 triliun. Sementara pada 2014 saja, realisasi cukai tembakau hanya mencapai Rp 116 trilun. Padahal target cukai 2015 yang tertuang di APBN yang diteken pada September 2014, yaitu sebesar Rp 120,6 triliun.

Kontribusi Jawa Timur terhadap penerimaan cukai negara dari tahun 2010 hingga tahun 2014, tercatat rata-rata di atas 50 persen. Bahkan pada tahun 2014 lalu, dari target penerimaan cukai nasional sebesar Rp 112,75 triliun, Jawa Timur menyumbang Rp 67,6 triliun, atau 60 persen dari total target.

Sementara data yang dimiliki Kamar Dagang Industri (Kadin) Jawa Timur menyebutkan, jumlah industri hasil tembakau di Jawa Timur dalam lima tahun terakhir (2009-2013), menurun rata-rata 27,3 persen tiap tahunnya. Tahun 2008 di Jawa Timur masih berdiri sekitar 4.900 industri hasil tembakau, namun pada tahun 2013 hanya menyisakan sekitar 790 industri saja.

Areal dan produksi tembakau petani pun di Jawa Timur pun terus mengalami penurunan. Pada tahun 2012 luasan pertanian tembakau yang mencapai 150.048 hektar (135.591 ton), menyusut menjadi 95.824 hektar (73.996 ton) pada tahun 2013. (nis/rev)

 

 Tag:   Ekonomi

Berita Terkait

Bangsaonline Video