Pilkada Mojokerto: Spanduk belum Terpasang, APK Paslon belum Optimal | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Pilkada Mojokerto: Spanduk belum Terpasang, APK Paslon belum Optimal

Jumat, 23 Oktober 2015 23:17 WIB

DIPASANG: Pemasangan APK di salah satu titik di Kabupaten Mojokerto.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) pasangan calon (paslon) Pilkada Mojokerto yang dilakukan KPU Kabupaten Mojokerto belum optimal. Ini menyusul, robohnya sejumlah baliho paslon berukuran 4x6 meter yang baru dipasang karena hembusan angin. Dari lima titik yang dipasang baliho paslon, baliho di tiga lokasi roboh.

Diantaranya di daerah pemilihan (dapil) 3 yakni di taman Kecamatan Pacet, simpang tiga Jalan Raya Mlirip (dapil 5), Kecamatan Jetis dan Jalan Raya Jampirogo, Kecamatan Sooko (dapil 4). Sehingga baliho paslon yang tersisa hanya di pertigaan Jalan Raya Bangsal (dapil 1) dan di depan terminal Kecamatan Pungging (dapil 2).

Dalam satu titik terpasang tiga baliho bergambar tiga paslon yang dipasang berdampingan berdasarkan nomor urut. Yakni Choirun Nisa-Arifudinsyah (Nisa-Syah), Mustofa Kamal Pasa-Pungkasiadi (MKP-Pung) dan Misnan-Rahma Shofiana (Misof). Sementara, spanduk dan umbul-umbul paslon pun belum terlihat terpasang di sejumlah titik yang ditentukan.

Sekretaris KPU Kabupaten Mojokerto, Heru Kendoyo mengatakan, proses cetak APK sudah tuntas dan KPU sudah mendistribusikan ke masing-masing Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di setiap desa. "Jika di lapangan masih minim pemasangan APK, mungkin belum terpasang semua karena terbatasnya waktu pemasangan oleh penyelenggara pilkada," ungkapnya dikutip dari beritajatim, Jumat kemarin.

Katanya, terbatasnya petugas pemasang APK membuat penyelenggara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) harus bergantian memasang ribuan APK paslon tersebut. Diantaranya, 15 buah baliho yang masing-masing paslon sebanyak lima buah, 540 lembar umbul-umbuk yang masing-masing paslon sebanyak 180 lembar dan 912 buah spanduk yang masing-masing paslon sebanyak 304 buah dengan memakan anggaran berkisar Rp185 juta.

"Untuk baliho yang roboh di tiga titik yakni sebanyak sembilan buah akan segera kita ganti dengan mencetak ulang, saat ini masih dalam proses cetak ulang. Karena baliho yang roboh, rata-rata konstruksi penyangga balihonya patah dan robek di beberapa bagian sehingga tidak layak untuk dipasang lagi," bebernya (bjt/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video