DPP Tunjuk Masfuk, Sosialisasi Ketua Baru PAN Jatim Diboikot Pengurus
Selasa, 09 Februari 2016 01:16 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - DPP PAN akhirnya mengeluarkan surat keputusan terkait pengangkatan kepengurusan DPW PAN Jatim periode 2015-2020. SK dengan nomor PAN/A/KPTS/KU-SJ/007/II/2016 itu telah menetapkan Masfuk sebagai ketua DPW PAN Jatim dengan Sekertaris Kuswiyanto.
Namun SK yang ditandatangani Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum dan Eddy Soeparno yang merupan Sekjen PAN tersebut ternyata tidak mampu menyatukan perpecahan di tubuh PAN.
BACA JUGA:
PAN Beberkan Alasan Langsung Beri Rekom Gus Barra, tanpa Buka Penjaringan
Sudah Rekom Gus Barra, PAN Jatim Minta PAN Mojokerto Tak Buka Pendaftaran Cabup
Jelang Rakerwil II PAN Jatim, Gubernur Khofifah Diusulkan Capres 2024
Emil Dardak Sebut Luar Biasa, Dua Parpol Bukber dengan Kiai Asep dalam Waktu Bersamaan
Terbukti saat Ketua DPW PAN Jatim yang baru, Masfuk melakukan sosialisasi SK DPP di kantor DPW PAN Jatim di jalan Darmo kali Surabaya ternyata tidak dihadiri Sekertaris DPW PAN Jatim, Kuswiyanto serta sejumlah fungsionaris dan kader partai yang duduk di kursi legislatif.
Mereka seolah kompak memboikot acara sosialisasi SKK penunjukkan Masfuk itu. Aroma perpecahan semakin kentara, berbarengan dengan sosialisasi yang dilakukan ketua baru PAN Jatim, ternyata di tempat lain juga digelar rapat tertutup.
Salah satu fungsionaris yang tidak ingin disebutkan namanya, membeberkan pertemuan dihadiri 32 Struktur DPD PAN se Jatim. Politisi senior di tubuh PAN Jatim itu menyampaikan, hampir seluruh DPD PAN se-Jatim tidak menghendaki Masfuk menduduki posisi ketua.
"Harus diingat hasil muswil untuk mendapatkan tim formatur, nama Masfuk hanya mendapatkan 25 suara jauh dibandingkan Kuswiyanto yang mendapatkan 389 suara, Taufik Gani 360 suara, Suli Da’im 376 suara dan Malik Efendi 375 suara. Dari hasil muswil itu sudah bisa lihat siapa yang kalah, tapi kok malah yang kalah yang menduduki posisi ketua. Jadi wajar kalau muncul penolakkan karena ini jelas tidak demokratis dan aspiratif,” tegas politisi berlatar aktivis Muhammadiyah itu, Senin (8/2).