Aliran Listrik Tetap Jadi Persoalan Warga Pulau Sapudi Sumenep, Banyak Potensi Bisnis Hilang
Wartawan: Rahmatullah
Senin, 29 Februari 2016 15:24 WIB
SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Warga Pulau Sapudi Sumenep sangat mengeluhkan aliran listrik. Di pulau yang terdiri dari Kecamatan Nonggunong dan Kecamatan Gayam itu, listrik hanya menyala 12 jam saja, dari pukul 5 sore sampai pukul 5 pagi. Sehingga aktivitas warga yang sangat bergantung pada aliran listrik sangat terganggu, termasuk kegiatan berbau bisnis.
Warga Desa Talaga, Kecamatan Nonggunong, Pusawi, menuturkan bahwa aliran listrik di daerahnya memang tidak pernah beres. Selain tidak full selama 24 jam, nyala listrik juga tidak berlangsung selama sepekan. Katanya, masih terdapat satu hari yang nyala listrik hanya berlangsung selama 6 jam, dari pukul sore sampai pukul 12 malam.
BACA JUGA:
Ketua KPU Jatim: Kepulauan Sumenep Jadi Prioritas Pendistribusian Logistik Pemilu 2024
Relawan Anies Baswedan Kepulauan Raya Sumenep Layani Bantuan Hukum Gratis
Penuhi Layanan Kesehatan di Pulau Kangean, Gubernur Khofifah Kirim Dokter dan Nakes
Tambah Penerbangan ke Kepulauan, Pemkab Sumenep Teken MoU dengan PT. SAC
“Kondisi ini tentu saja sangat merugikan kami, karena kami juga memerlukan listrik yang full selama satu minggu,” ungkapnya, Senin (29/2).
Menurut Pusawi, potensi bisnis di Pulau Sapudi sangat banyak. Tapi karena aliran listrik bermasalah, akhirnya bisnis itu tidak bisa dijalankan. Yang dia sebut berpotensi itu adalah pabrik es. Katanya, warga di sana notabene merupakan nelayan. Es bagi nelayan sangat penting untuk pengawetan ikan tangkapan. Selain itu, bisnis yang juga dianggap menguntungkan adalah tempat foto copy yang sangat dibutuhkan oleh lembaga sekolah.
“Karena terkendala listrik, ya akhirnya bisnis itu hanya menjadi konsep balaka,” jelasnya.