Kisruh Blok Masela: Para Menteri Geger Lagi, Jokowi Minta Dirinya tak Dilangkahi | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Kisruh Blok Masela: Para Menteri Geger Lagi, Jokowi Minta Dirinya tak Dilangkahi

Rabu, 02 Maret 2016 22:14 WIB

Berselang sebulan, Desember 2015 lalu, SKK menyerahkan rekomendasi pengembangan Blok Masela kepada Sudirman Said. Ternyata, rekomendasi SKK Migas tetap sama, yakni menyetujui pengembangan Blok Masela dengan offshore.

Semenjak rekomendasi itulah, perbedaan pandangan Sudirman Said dengan Rizal Ramli terus berkecamuk. Di media, Rizal menyebut Sudirman sebagai menteri "keblinger".

Sementara itu, Sudirman yang awalnya tak terlalu memedulikan kritikan koleganya itu mulai reaktif.

Presiden Jokowi pun turun tangan dan menginstruksikan keduanya untuk tidak mengumbar perbedaan pandangan di luar sidang kabinet. Namun, ternyata hal itu tak ampuh.

Akhir pekan lalu, dalam acara diskusi, Sudirman kembali menyinggung persoalan Masela.

Bahkan, dia mengatakan, ada orang yang dia sebut sebagai "Pendekar Tua" yang menyebarkan informasi palsu tentang Blok Masela ke media. 

Awal pekan ini, Sudirman sekali lagi menyindir orang yang dia anggap menghambat keputusan pengembangan Blok Masela. Meski tidak menyebut nama, dia menyebut orang itu adalah koleganya di pemerintahan.

Sementara tanpa menyebutkan siapa menterinya, Presiden Joko Widodo meminta para menterinya untuk tidak 'berkelahi' terkait dengan rencana pembangunan Blok Masela. Kalaupun ingin silang pendapat, sebaiknya di ruang rapat terbatas atau sidang kabinet.

"Soal Masela, akan segera diputuskan dan Presiden menyampaikan kepada seorang menteri untuk tidak boleh bersilang pendapat di luar sidang kabinet ataupun rapat terbatas," ujar juru bicara presiden, Johan Budi, di Kompleks Istana Negara, Rabu (2/3).

Johan melanjutkan, Jokowi tidak ingin terburu-buru dalam mengambil keputusan perihal Blok Masela. Masalahnya, proyek Blok Masela tersebut menyangkut kapital yang besar.

Selain menyangkut kapital yang besar, juga berkaitan dengan kepentingan pembangunan Indonesia bagian timur. Oleh karena itu, kata Johan, Jokowi memilih untuk berhati-hati dibanding segera mengambil keputusan yang ujungnya prematur.

"Jadi, jangan juga mengeluarkan statement yang Presiden sendiri belum pernah mengeluarkannya," ujar Johan. Perlu diingat, Rizal Ramli pernah mengeluarkan pernyataan kontroversial bahwa Jokowi menyetujui pembangunan Blok Masela di darat. Padahal, tak sekalipun Jokowi menyatakan hal itu.

Sedangkan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan telah berkali-kali menegur menteri untuk tidak gaduh di ruang publik. Namun, kenyataannya tetap saja ada menteri yang melanggar.

"Sudah berkali-kali, kalau di dalam rapat, saya sendiri sudah berkali-kali menegur. Tapi ya kadang-kadang ada orang yang bersikap tidak sesuai dengan jalur koordinasi," kata Jusuf Kalla. (rmol/mrt/tic/lan)

Sumber: rmol/detik.com

 

sumber : rmol/detik.com

Berita Terkait

Bangsaonline Video