Buku Babat Desa dan Tulungagung Diterbitkan, Ditulis Budayawan Lokal | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Buku Tentang Sejarah Desa Tulungagung Diterbitkan, Ditulis Budayawan Lokal

Kamis, 03 Maret 2016 04:23 WIB

TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Kini telah beredar sebuah buku yang mengupas sejarah desa dan sejarah Kabupaten . Buku ini ditulis oleh salah satu sejarawan daerah, yakni Drs. Haris Daryono Ali Haji.

Kabid Dokumentasi Badan Perpusatakaan, Kantor Arsip dan Dokumentasi Janu Lukito menjelaskan, buku ini bercerita awal mula babat dan terbentuknya sebuah pedesaan hingga menjadi sebuah Kabupaten.

“Buku yang ini bisa untuk memperkuat jati diri desa dan kabupaten, sehingga di masa mendatang tetap tertuang di atas kertas. Anak cucu kita di masa mendatang bisa mengetahui sejarah desanya masing-masing,” jelas Janu, Rabu (2/3).

Selain bermanfaat bagi anak-anak muda, Janu mengungkapkan bahwa buku ini penting bagi kepala desa yang sekarang agar paham dengan sejarah desa masing-masing. Selama ini masyarakat hanya mengenal sejarah desa mereka melalui cerita tutur saja, tanpa ada pembuktian dalam sebuah dokumen tulis. Kondisi itu rawan hilang dan sulit dilacak lagi.

“Selama ini kepala desa hanya sebagai figur di kalangan desa saja. Tetapi setelah membaca dari buku sejarah desa saat ini betul-betul bisa mengetahui desanya sesuai yang ditulis, kan dapat juga diwariskan,” ucap Janu.

Kemunculan buku tersebut, masih kata Janu dapat dijadikan acuan penting pemerintah desa dalam pembangunan. Karena semakin hari semakin berkembang, masyarakat sering melupakan di mana asal usul dan titik sakral sejarah yang seharusnya ikut serta melindungi justru dibiyarkan begitusaja.

“Supaya ke depan desa dalam pembangunanya tidak asal-asalan, sehingga masyarakatnya akan bisa maju dan berbudaya tinggi,” tambah Janu.

Sementara penulis buku, Drs. Haris Daryono Ali Haji menceritakan, bahan referensi penulisan berasal dari beberapa sumber yang dipercaya meliputi empat sumber, yaitu data arkeologi, kepustakaan (buku buku), data tutur, dan data klenik.

“Dalam buku serpihan sejarah ini diawali sejarah-sejarah kuno, misalnya zaman Balitung, Medang Kauripan, Airlangga, Kediri, Singosari, Majapahit, Demak dan Mataram,” kata dia.

“Melalui analisa yang diujikan dan pengambilan data penelitian saya rasa sudah cukup, meskipun masih dalam tahap penyempurnaan cerita di beberapa desa,” pungkas Haris Daryono Ali Haji yang juga mantan Kepala Kesbang Pol ini. (fer/ns)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video