Demo Kebijakan Menteri Desa Marwan, Petugas Pendamping Dana Desa Diterima Sekkab
Rabu, 23 Maret 2016 16:36 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Kisruh pendamping dana desa di Kementerian Desa, Percepatan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ternyata sampai ke Istana Presiden. Ratusan petugas pendamping dana desa itu melakukan demo di depan Istana Merdeka karena kecewa terhadap kebijakan Menteri Desa Marwan Jafar.
"Telah terjadi praktik tata kelola yang tidak baik, di mana sebagian besar program dukungan bagi desa tetap menggunakan pola pendekatan proyek, khususnya terkait pengadaan barang dan jasa, khususnya pendamping yang dilakukan secara terpusat," kata Koordinator Aliansi Uun Untamiharja di Kompleks Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu 23 Maret 2016.
BACA JUGA:
Wakil Bupati Madiun Buka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pendamping Desa
Menteri Desa: Jangan Bicara Pemberdayaan dalam Penanganan Warga Miskin
Gus Menteri: Honor Pendamping Lokal Desa Akan Dinaikkan
Idealnya Tiap Desa Satu Pendamping
Perwakilan para pendemo itu akhirnya diterima Sekretaris Kabinet (Sekkab) Pramono Anung. Sekkab menerima belasan perwakilan demonstran yang menamakan diri Aliansi Pendamping Profesional Desa Jawa Barat. Mereka diterima di Kantor Seskab di kompleks Sekretariat Negara.
Seperti dilansir viva.co.id, Uun Untamiharja usai ditemui Seskab Pramono mengatakan bahwa pihaknya menyampaikan berbagai tuntutan. Sebab, dana desa yang digelontorkan puluhan triliun lewat APBN menurutnya justru dijadikan proyek.
Praktik tidak baik lanjut Uun adalah proses perekrutan posisi pendamping desa yang tidak transparan. Penentuan daftar panjang calon hingga menjadi daftar yang diseleksi seluruhnya ditentukan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
"Adanya pendamping yang tidak memenuhi persyaratan dasar seperti tahun kelulusan dan pendidikan, lulus seleksi," katanya.
Simak berita selengkapnya ...
sumber : viva.co.id