34 Pengasuh Pesantren dan 5000 Warga NU Demo Tolak Acara Syiah di Bondowoso | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

34 Pengasuh Pesantren dan 5000 Warga NU Demo Tolak Acara Syiah di Bondowoso

Minggu, 03 April 2016 15:46 WIB

Para kiai long march bersama 34 pondok pesantren dan 5000 warga NU Bondowoso menolak acara Milad Fatimah yang rencananya digelar kelompok Syiah pada 4 -5 April 2016 di kampung Arab Bondowoso Jawa Timur. foto: BANGSAONLINE

BONDOWOSO, BANGSAONLINE.com - Situasi Bondowoso Jawa Timur kini panas. Siang ini, Ahad (3/4) sebanyak 5000 warga Nahdlatul Ulama (NU) bersama 34 kiai pengasuh pondok pesantren se-Bondowoso turun jalan menggelar aksi demo menentang acara Milad Fatimah yang rencananya digelar Ikatan Jamaah Ahlul Bait (IJABI) di kampung Arab Bondowoso pada  5-6 April 2016 mendatang.

”Semula kami menyiapkan 3.500 simbol (atribut-red). Tapi ternyata yang hadir melebihi. Simbol kami berupa tasbih. Jadi kami siapkan 3.500 tasbih, tapi ternyata gak cukup,” kata KH Muhammad Hasan, juru bicara aksi long march menentang Milad Fatimah yang digelar IJABI itu kepada bangsaonline.com, Ahad (3/4/2016).

Pantauan bangsaonline.com di lapangan, para kiai dan warga NU yang menggelar long march memakai pakaian putih-putih. Ada yang berjubah, terutama para kiai, sebagian bersarung tapi semuanya memakai baju putih dan kopyah putih. Mereka melakukan long march dengan tertib dan tidak anarkis. Aksi ini juga dipantau aparat kepolisian.

Menurut Kiai Muhammad Hasan, para kiai melakukan long march itu untuk menyadarkan masyarakat, terutama warga NU, agar tidak terpengaruh paham sesat yang suka mencaci para sahabat, termasuk para isteri sahabat. ”Juga untuk menyadarkan masyarakat agar tidak terpengaruh paham yang menghalalkan nikah muth’ah,” tegas santri Sayyid Ahmad bin Muhammad bin Alawi al-Maliki Makkatul Mukarramah itu.

Alasan lain, menurut dia, untuk menjaga NKRI karena paham Syiah cenderung punya ideologi sendiri.

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video