Lokalisasi Terakhir di Jatim Ditutup, Waspadai Warung Remang-remang Baru
Editor: nur syaifudin
Senin, 30 Mei 2016 10:08 WIB
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Lokalisasi terakhir di Jawa Timur di Balong Cangkring, Kota Mojokerto resmi ditutup, Minggu (29/5). Deklarasi penutupan itu dilakukan Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo saat menghadiri zikir Akbar peringatan hari jadi ke-98 Kota Mojokerto sekaligus Deklarasi Kota Mojokerto dan Provinsi Jawa Timur Bersih Prostitusi, di depan Balaikota Mojokerto.
“Pada hari ini (Minggu, 29/5-red) dengan deklarasi Kota Mojokerto bersih dari prostitusi, merupakan deklarasi penutupan lokalisasi terakhir di Jawa Timur. Dengan demikian dapat dinyatakan Provinsi Jawa Timur bersih dari prostitusi,” ujar Soekarwo.
BACA JUGA:
Pelaku Layanan Sex Threesome Vila Trawas Diringkus
Sediakan PSK, Tiga Warung di Bypass Kedundung Dibidik Satpol PP
Awas, PSK Terindikasi HIV Mangkal di Kota Mojokerto
Penderita HIV/AIDS Diprediksi Naik Pasca Penutupan Balongcangkring, Dewan: KPA Wajib Kerja Keras
Gubernur yang biasa disapa Pakde Karwo itu mengapresiasi dan menyampaikan terima kasihnya kepada forum pimpinan daerah, para ulama, tokoh agama, IDAI (Ikatan Da’i Area Lokalisasi), para pengusaha hotel, para pemilik usaha kost-kosan serta masyarakat umum yang telah sepakat dan bertekad secara bersama-sama untuk mendeklarasikan Kota Mojokerto dan Provinsi Jawa Timur bersih dari prostitusi.
Menindaklanjuti penutupan lokalisasi prostitusi di Mojokerto tersebut, Pakde Karwo secara khusus berpesan pada Walikota dan masyarakat Kota Mojokerto untuk ikut mengawasi peredaran dan penggunaan minuman beralkohol. Menurutnya, hampir seluruh kejahatan dimulai dengan minuman keras. “Minuman beralkohol sumber dari perilaku kejahatan,” ujar dia.
Selain itu, ada tugas baru yang menghadang di depan, yakni penanganan pasca deklarasi dan pengawasan intensif agar tidak terjadi atau bermunculan wisma dan warung remang-remang baru yang dapat menumbuhkan prostitusi gaya baru. Untuk itu, dirinya berharap agar para ulama, umaro’, aparat POLRI/TNI, SKPD terkait dan masyarakat meningkatkan perannya masing, terutama dalam pengawasan.
“Ini akan menjadikan ikhtiar luar biasa yang kita lakukan secara bersama-sama antara pemerintah, ulama dan masyarakat,” jelas Pakde Karwo penuh harap.
Simak berita selengkapnya ...