80% Angkutan Mudik Tak Laik, Bus di Terminal Arjosari Malang 'Menghilang' saat Dirazia | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

80% Angkutan Mudik Tak Laik, Bus di Terminal Arjosari Malang 'Menghilang' saat Dirazia

Jumat, 17 Juni 2016 23:20 WIB

Terminal Arjosari, Malang.

"Hingga hari kedua, kami hanya mendapatkan 33 bus yang masuk ke terminal. Padahal data dari kepala terminalnya 157 bus," kata Astri Widyani, Ketua Tim pemeriksaan angkutan Lebaran dari Kemenhub di Terminal Arjosari Malang, Jumat (17/6).

Astri bersama anggota tim melakukan pemeriksaan bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP). Pemeriksaan meliputi seluruh item, dari mulai pengereman, lampu, ban dan sarana perlengkapan lainnya.

Jumat (17/6) merupakan hari ketiga sekaligus hari terakhir, petugas menggelar pemeriksaan kelayakan jalan. Satu per satu bus yang masuk menjalani pemeriksaan dan pengetesan.

"Hasil pemeriksaan sementara 60 persen terjadi pelanggaran, meliputi penyimpangan trayek, kelayakan jalan. Rem tidak berfungsi secara baik, ban gundul, kaca pecah sehingga tidak sesuai dengan ketentuan. Sehingga kami tidak memberi izin sampai dilakukan perbaikan," papar Astri.

Di sisi lain, sebanyak 80 persen kendaraan angkutan Lebaran dinyatakan tak layak jalan setelah melalui pengujian Kementerian Perhubungan. Agar tak berujung kecelakaan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Irjen Pol Pudji Hartanto, berniat mengumpulkan para pengemudi angkutan Lebaran 2016. Mereka akan diberi pengarahan agar senantiasa mengecek kendaraannya.

"Pak menteri sebelumnya sudah memanggil para pemilik angkutan. Jika ditemui ada sopir yang tak layak, segera diganti," kata Pudji saat memantau angkutan Lebaran 2016 di Terminal Giwangan Yogyakarta, Jumat (17/6).

Banyaknya angkutan tak laik jalan ini, kata dia, kebanyakan karena kurangnya kepedulian pemilik angkutan. Selain itu, lanjutnya, dimungkinkan karena pemerintah di daerah belum secara rutin menguji kendaraan.

"Kadang ada yang kurang teliti. Ada yang sebelumnya bagus habis diperbaiki, lalu rusak lagi,"ujar dia.

Pudji mengatakan kendaraan layak jalan harus mencapai 80 persen. "Kami meminta bagi kepala dinas perhubungan di daerah membina para sopir," ujarnya. (rmol/ana/det/ns)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video