Sekjen Wantannas: Tidak Ada Permasalahan Krusial di Banyuwangi
Jumat, 02 September 2016 01:23 WIB
Dalam kesempatan tersebut, Munir juga menilai bahwa kondisi kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini cukup aman. Kondisi seperti inilah, menurut dia, yang sangat diperlukan untuk keberhasilan pembangunan daerah.
”Artinya apa yang sudah dilakukan pemkab sudah pada track-nya. Tinggal melanjutkan apa yang sudah baik dan terus berinovasi untuk merebut peluang-peluang pariwisata. Karena ke depan, sektor inilah yang diprediksi mampu mendorong perekonomian warga,” kata Munir.
Sementara itu, Wabup Yusuf mengatakan sejurus dengan pemerintah pusat, saat ini sektor pariwisata menjadi salah satu unggulan pembangunan di Banyuwangi. Wabup Yusuf pun menjelaskan alasan Banyuwangi memilih mengembangkan Banyuwangi dengan konsep ekoturisme.
“Banyuwangi itu khas. 40 persen wilayah kami terdiri atas taman nasional, perkebunan dan kehutanan. Karena itu, kami putuskan pariwisata Banyuwangi harus dikembangkan dengan konsep ecotourism. Pariwisata yang berbasis atas keaslian alam dan pengembangannya juga selaras dengan alamnya,” kata Wabup.
Konsep ekoturisme akhirnya membuahkan hasil setelah diterapkan. Bahkan beberapa duta besar mulai tertarik datang ke Banyuwangi.
“Kami tak akan pernah berhenti mengembangkan pariwisata Banyuwangi, termasuk untuk menjadikan sektor pertanian sebagai bagian menarik di dalamnya untuk diexplore. Serta pendidikan jadi bagian untuk menjadikan SDM-nya terdidik dan bisa mengembangkan pariwisata menjadi lebih baik,” ujar Wabup Yusuf.
Kunjungan wisatawan di Banyuwangi menunjukkan progress yang positif, meningkat sebesar 161 persen dari 651.500 orang (2010) menjadi 1,7 juta orang (2015). Lonjakan juga terjadi pada jumlah penumpang di Bandara Blimbingsari Rogojampi. Dari hanya 7.826 penumpang (2011) menjadi 110.234 penumpang (2015). “Peningkatan ini mencapai 1.308 persen,” pungkas Wabup Yusuf Widyatmoko. (bw1/dur)