Warga Kepuhkembeng Jombang Digegerkan Penemuan Mayat di Ladang Jagung
Wartawan: Rony Suhartomo
Minggu, 20 November 2016 11:09 WIB
JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Musolin (54), warga Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan ditemukan tewas di ladang jagung, Minggu (20/11) pagi. Jasad Musolin yang menggegerkan warga ini didapati di Dusun Kandangan, Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan dalam kondisi membusuk.
Musolin diketahui menghilang sejak lima hari lalu. Meski demikian, polisi menyatakan Musolin bukan korban pembunuhan.
BACA JUGA:
Berawal dari Kecelakaan di Jombang, Sopir Truk Jadi Tersangka Penyalahgunaan Narkoba
Viral Ada Anak Nangis saat Ditilang, Polisi Panggil Orang Tuanya
Nekat, Seorang Pria Rampok Toko Frozen Food di Jombang Bermodalkan Pisau
Kejar Pengedar Rokok Ilegal, Mobil Bea Cukai Kediri Kecelakaan di Tol Jombang
Kapolres Jombang, AKBP Agung Marlianto mengatakan, penemuan jasad Musolin ini bermula dari salah seorang warga yang hendak menebas jagung mencium bau tak sedap dari sekitar lahan.
“Kemudian setelah dicek ternyata ada mayat. Dari itu kemudian dilaporkan ke warga lain dan ditindak lanjuti ke Mapolsek,” ungkap Kapolres kepada awak media, Minggu (20/11).
Dari hasil pemeriksaan, mayat laki-laki yang ditemukan di ladang jagung itu adalah Musolin, (54) warga Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan. Sebelum ditemukan tewas, Musolin sempat dinyatakan hilang selama 5 hari.
“Jadi korban ini sudah lima hari tidak pulang ke rumah. Dari keterangan pihak keluarga, korban memang bekerja di sekitar lokasi. Selain itu, korban juga memiliki riwayat sakit perut akut,” tambanya.
Kapolres memastikan, Musolin tewas bukan lantaran dibunuh. Menurutnya, kuli bangunan itu tewas karena sakit yang dideritanya. Sebab, tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan polisi pada tubuh korban. Jasad Musolin kemudian dievakuasi ke RSUD Jombang untuk dilakukan visum.
“Setelah kami lakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Leban pada mayat itu kami duga karena usia jasad sudah 5 hari,” pungkasnya. (ony/rev)