Presiden Akui Indonesia Disetir Segelintir Orang, Panglima TNI: Ada Politikus Dikendalikan Asing
Selasa, 29 November 2016 01:39 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Indonesia saat ini dinilai tak berdaulat. Karena pembangunan disetir oleh segelintir orang yang nafsunya berlebih. Atas nama pembangunan, tapi yang terjadi sebenarnya merusak Indonesia dan peradaban.
"Semua orang meyakini itu," ungkap Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat memberikan sambutan pembukaan acara Tanwir I bertajuk 'Meninggikan Akhlak Membumikan Dakwah untuk Indonesia yang Berkemajuan' di Hotel Narita, Tangerang, Senin (28/11).
BACA JUGA:
Daftar Keluarga Presiden Jokowi dalam Politik dan Pemerintahan: Wapres hingga Komisaris BUMN
Bertemu Presiden Jokowi, Khofifah dan Rektor Unair Serahkan Konsep untuk Indonesia Maju 2034
Kepala IKN Bambang Susantono dan Wakilnya Dhony Mundur
Jatim Dominasi Kota/Kabupaten Predikat 10 Terbaik Digital Government Award SPBE Summit 2024
Termasuk Presiden Jokowi yang meyakini demikian. Bahkan, sambung Haedar, dalam pertemuan di kantor PP Muhammadiyah, presiden menyatakan lebih ekstrem. Yang segelintir orang itu kurang dari 1 persen warga Indonesia.
"Kehidupan kita tak maju-maju, bukan karena sekadar uang, tapi ada nafsu yang berlebih yang tak puas-puas. Akhirnya yang dirugikan rakyat," jelasnya.
Karena itu, kalau Indonesia ingin maju, para elite harus menjadi negawaran, berpijak pada agama dan Pancasila. Selain mengawal NKRI sesuai yang dicita-citakan para founding fathers, yang lebih penting para elite harus menjadi tauladan.
"Makanlah makanan halalan thoyyiban. Bangun demokrasi yang berkeadaban. Insya Allah 10, 20 tahun ke depan, Indonesia berkemajuan akan terwujud," ungkapnya.
Karena itu dia mengingatkan, perlu ada perbaikan. Dan perbaikan harus dimulai dari hulu.
sumber : tribunnews.com/rmol.co