Peringati Hari Difabel, Warga Jombang Belajar Bahasa Isyarat
Minggu, 04 Desember 2016 14:16 WIB
Namun faktanya, lanjut Denis, di Jombang masih ditemukan terbatasnya pekerjaan bagi penyandang disabilitas, minimnya fasilitas-fasilitas umum yang bisa mempermudah mereka, akses jalan yang tidak aman bagi mereka. Selain itu, pendidikan yang bisa diakses oleh mereka juga masih minim, terlebih lagi masih sangat terbatasnya tenaga pendidik bagi Sekolah Luar Biasa (SLB).
Berdasarkan data yang masuk di Women Crisis Center (WCC) Jombang pada tahun 2015 mencatat bahwa ada 2 penyandang disabilitas yang ada di Jombang mengalami kekerasan seksual.
“Kejadian ini adalah sebagian kecil dari kurangnya sarana dan fasilitas yang menunjang bagi penyandang disabilitas untuk bisa memperoleh pendidikan kesehatan reproduksi bagi mereka,” beber Denis.
Tidak jauh berda dengan Denis, Achmad Fathul Iman, Direktur SDM Jombang meminta pemerintah lebih peduli terhdap warga difabel. "Kabupaten Jombang pada tahun 2015 mendapatkan penghargaan sebagai kabupaten HAM, harusnya hak-hak penyandang difabel juga harus diperhatikan. karena hak-hak difabel adalah hak asasi manusi," tandasnya. (rom/rev)