Kekeringan Landa 16 Desa di Kabupaten Blitar, BPBD Dropping Air Bersih
Wartawan: Akina Nur Al Ana
Kamis, 07 September 2017 18:55 WIB
BLITAR, BANGSAONLINE.com - Dampak kemarau mengakibatkan sedikitnya 16 desa di wilayah selatan Kabupaten Blitar mulai dilanda kekeringan. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, dalam dua bulan terakhir, warga 16 desa yang tersebar di lima kecamatan di antaranya Wates, Binangun, Panggungrejo, Bakung, dan Wonotirto mulai kesulitan mendapatkan air.
Diungkapkan Bupati Blitar, Rijanto, untuk mengatasi dampak kekeringan itu, pihaknya mulai melakukan dropping air bersih ke desa-desa yang mengalami kekeringan. Utamanya desa yang tahun ini terdampak kekeringan cukup parah, yaitu Desa Ngeni, Kecamatan Wonotirto.
BACA JUGA:
Jamasan Gong Kiai Pradah, Tradisi Pemkab Blitar Lestarikan Warisan Budaya Tak Benda
Kebakaran di Srengat Blitar Telan Satu Korban Tewas, Diduga Akibat Korsleting
Polres Blitar Amankan Ribuan Botol Arak Bali yang Hendak Dikirim ke Luar Jawa
Ratusan Kelompok Tani Tembakau di Blitar Dapat Bantuan Alat Senilai Rp2 Miliar dari DBHCHT
Di daerah tersebut, saat ini sumur dan mata air yang biasanya digunakan sebagai sumber air sudah mulai mengering. Sehingga warga harus mengantre mendapatkan air bersih untuk kebutuhan konsumsi dari satu-satunya sumber air yang ada di sana.
"Saat ini adalah puncak musim kemarau, untuk itu kita dibantu dari petugas Polres Blitar dan BPBD melakukan dropping air bersih untuk kebutuhan warga yang membutuhkan. Sebenarnya ada 16 desa di Kabupaten Blitar yang terdampak kekeringan. Namun yang pertama kita dropping di desa yang dampaknya paling parah," jelas Rijanto kepada wartawan, Kamis (7/9).