Khawatir Banjir dan Jalan Licin, Proyek Normalisasi Sungai Sadar Resahkan Warga
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Yudi Eko Purnomo
Minggu, 15 April 2018 17:16 WIB
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Proyek normalisasi Kali Sadar di Kota Mojokerto yang mulai digelar Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas sejak dua pekan lalu memicu keresahan warga. Sejumlah warga di kawasan Lingkungan Tropodo, Kelurahan Meri, Kecamatan Magersari. Mereka mengeluhkan dampak pengerukan senilai Rp 350 miliar tersebut.
Kekuatiran warga terhadap kemungkinan banjir akibat dijadikannya aset tanah pemkot setempat di Kedungsari sebagai tempat pembuangan lumpur atau spoil bank langsung direspon kalangan DPRD. DPRD sendiri kini juga tengah menengahi keluhan warga terhadap upaya antisipasi banjir yakni dengan pembuatan saluran buang pasca pengurukan tanah produktif tersebut. Juga, pembersihan jalan raya dari lumpur yang jatuh selama proses buang.
BACA JUGA:
Wacana Pembentukan Global Water Fund, Pj Wali Kediri: Sungai Brantas Harus Dapat Manfaatnya
Ini Upaya Pengamanan oleh BPBD dan Pemkot Kediri saat Pladu Bendungan di Sungai Brantas
PJT I Lakukan Flushing Bendungan Wlingi dan Lodoyo, Masyarakat Diminta Jauhi Sungai Brantas
Diduga Depresi, Wanita di Blitar Bunuh Diri Lompat dari Jembatan Kademangan
"Jadi kita memediasi dan mencarikan solusi terkait kekuatiran banjir akibat pengurukan aset pemkot di Kedungsari. Dan kami kira sudah ada titik temu antara warga dengan pemkot selaku fasilitator,"ujar Ketua DPRD Kota Mojokerto, Febriana Meldyawati, Minggu (15/4).
Keluhan warga ini mendapat respon positif dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) normalisasi Kali Sadar, Ali Tri Hariyanto. Dalam kesempatan itu, BBWS berjanji akan memperhatikan dan mengambil sikap untuk menekan persoalan yang timbul.