Jagung Langka, Peternak Bawa Kandang Ayam ke Kantor Pemkab Blitar
Editor: Abdurrahman Ubaidah
Wartawan: Akina Nur Alana
Senin, 15 Oktober 2018 16:00 WIB
BLITAR, BANGSAONLINE.com - Ribuan peternak ayam se-Kabupaten Blitar melakukan aksi unjuk rasa di halaman kantor Pemerintah Kabupaten Blitar, Senin (15/10/2018) siang.
Mereka membawa ayam lengkap dengan kandang dan telurnya sebagai bentuk kekesalan dan kekecewaan terhadap Menteri Pertanian Amran Sulaiman karena kelangkaan komoditas jagung.
BACA JUGA:
Handphone Disita Karena Kecanduan Game Online, Pelajar di Blitar Nekat Akhiri Hidup
Samsudin Akui Tak Menyesal Buat Konten Tukar Pasangan di Kanal Youtube Miliknya
Kasatresnarkoba Polres Blitar Kota Positif Narkoba Usai Ungkap Peredaran Ganja 13 Kg
Info BMKG Minggu 2 Juni 2024: Wilayah di Jatim ini Akan Diguyur Hujan Sedang hingga Petir
Ketua Koperasi Peternak Blitar Sukarman mengatakan, akibat kelangkaan jagung sejumlah peternak ayam di Kabupaten Blitar terpaksa memberi makan ayam petelur dengan nasi aking. Sehingga kualitas telur menurun.
"Kami menuntut pemerintah menyediakan jagung sesuai kebutuhan peternak dan dengan harga yang wajar," jelas Sukarman.
Aksi ini menurut Sukarman juga dilatar belakangi pernyataan Kementerian Pertanian yang menyatakan Indonesia surplus Jagung sebanyak 16 juta ton. Namun kenyataan di lapangan peternak sulit mendapatkan komoditas jagung. Peternak juga harus mencari stok jagung dari luar kota dengan harga yang lebih mahal. Yakni di kisaran Rp 5.200 hingga Rp 5.300 per kilogram.
Padahal sesuai Peraturan Menteri Perdagangan nomer 58 tahun 2018 mengatur harga jagung ditingkat petani Rp 3.100 per kilogram sementara ditingkat peternak Rp 4.000 per kilogram.
"Kalau benar-benar surplus bahkan sampai ekspor ke Philipina kenapa peternak dalam negeri yang benar-benar membutuhkan kesulitan mendapatkan stok jagung," imbuhnya.