Harlah ke-46, Ternyata PPP Dideklarasikan Ketua PCNU, 8 Tahun Ngantor di Kantor NU Bubutan
Editor: Tim
Wartawan: --
Minggu, 06 Januari 2019 00:53 WIB
Faktor lain, tegas Mas’ud Adnan, kini banyak sekali kader NU yang menjadi caleg PPP. “Termasuk saya sendiri,” kata mantan Wakil Ketua Balitbang PWNU Jawa Timur tiga periode itu.
Begitu juga dari Muslimat NU, tegas Mas'ud Adnan, banyak yang kini jadi caleg PPP. Komisaris Utama HARIAN BANGSA dan bangsaonline.com itu menyebut, antara lain, Ketua Muslimat NU Kota Surabaya Hj Lilik Fadlihah yang menjadi caleg DPRD Kota Surabaya dari PPP. "Banyaknya kader NU dan Muslimat NU yang nyaleg lewat PPP ini saya yakin akan menambah suara dan kursi DPR sangat signifikan bagi PPP," tegas wartawan senior ini.
Mas’ud Adnan juga menyinggung perjalanan sejarah PPP Surabaya yang pernah punya tokoh vokal. “Saya masih ingat ketika Pak Andy Sudirman dulu tidur di atas meja DPRD Surabaya. Saat itu saya masih mahasiswa,” ungkap penulis buku-buku tentang Gus Dur dan NU itu yang disambut gelak tawa, termasuk Andy Sudirman.
Andy Sudirman yang didaulat memberikan orasi politik langsung menjelaskan kenapa saat itu tidur di atas meja DPRD Kota Surabaya. “Tugas DPR itu kan menyampaikan aspirasi rakyat. Kalau bicara saja saat itu gak boleh ya saya tidur saja,” tegas Andy Sudirman menjelaskan atraksi politiknya.
Pada era Orde Baru, jelas Andi Sudirman, sangat represif. Bahkan bicara keras sedikit saja dipanggil Kodam. Apalagi ketika ia protes dengan cara tidur di atas meja DPRD. “Saat itu saya dipanggil Pangdam. Ditanya kenapa saya tidur di atas meja,” ungkap Andy Sudirman yang kini Caleg DPRD Porvinsi Jawa Timur dari dapil Surabaya.
Dalam orasi politikya, Ketua Dewan Pakar DPW PPP Jawa Timur itu juga menyinggung tentang perlakuan rezim Orde Baru terhadap PPP. Menurut dia, penguasa Orde Baru terus merekayasa agar suara PPP kecil dan pimpinannya bisa diatur. Namun PPP yang representasi politik umat Islam tetap eksis dan pimpinannya sulit dikendalikan oleh rezim Orde Baru, yakni Soeharto.
Acara peringatan Harlah ke-46 PPP yang dipandu Chamdani (Ketua LP2 PPP yang juga caleg DPRD Kota Surabaya) itu, ditutup dengan doa oleh KH Abdurrohim Zulkarnaen. Banyak sekali caleg PPP untuk DPRD Kota Surabaya yang hadir. Antara lain: Hj Lilik Fadlilah (Ketua PC Muslimat NU Kota Surabaya), Rudy Dwi Siswanto (Bendahara PC PPP Kota Surabaya), Umi Nadiroh (Sekretaris MWC Muslimat NU Sukolilo), Z Hasanah, Suprihatin, Ahmad Suroko, Nur Fitriati, Mooi Dina Kartikasari, Muhidin Arsad, Mat Romli, Maqdar Abdullah Tirtokusumo, Faradila Mahri, Muh Chudori, Siti Djuwairiyah, Junaedi, Chodoiri, Supeno, dan yang lain.
Ketua DPC PPP Kota Surabaya Buchori Imron tak hadir karena sedang menjalankan ibadah umroh bersama rombongan Dr KH Asep Saifuddin Chalim dan Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa. Namun Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya itu memantau lewat WA group Caleg DPRD PPP Kota Surabaya. “Terimakasih. Barakallah alaik,” tulis Buchori Imron di WA group begitu Umi Nadiroh sebagai Ketua Panitia Harlah PPP Kota Surabaya ke-46 melaporkan terlaksananya acara yang digelar dengan tumpengan itu. (tim)