Ical Bertemu Jokowi, Hari Ini Tetap di KMP, Tak Tahu Pekan Depan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Ical Bertemu Jokowi, Hari Ini Tetap di KMP, Tak Tahu Pekan Depan

Selasa, 14 Oktober 2014 17:37 WIB

JAKARTA(BangsaOnline) Beberapa hari sebelum pelantikan presiden, Joko Widodo melakukan safari politik. Tokoh pertama yang ditemui adalah Ketum Golkar Aburizal Bakrie (Ical). Pertemuan ini ternyata sudah dijadwalkan sejak 2 hari lalu.

Kedua tokoh itu bertemu di Restoran Kunstkring, Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2014) pukul 15.20 WIB. Pertemuan berlangsung tertutup.

Di luar restoran ada sejumlah orang dekat , salah satunya Andi Widjajanto. Ical kabarnya ditemani oleh Nirwan Bakrie.

"Ini silaturahmi untuk nanti Pak jadi presiden, karena diperlukan komunikasi politik dengan ketum partai, komitmen Pak untuk Indonesia yang tidak terbelah, tapi Indonesia yang bersatu," kata Andi kepada wartawan di depan restoran bergaya kolonial.

Ini adalah pertemuan pertama -Ical setelah Pilpres 2014. Pertemuan mereka sebelumnya pernah terjadi ketika dan Ical menjajaki kemungkinan koalisi sebelum Pilpres di rumah Megawati dan di Pasar Gembrong, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Usai melakukan pertemuan tertutup selama kurang lebih satu jam, Ical memastikan posisi partai berlambang pohon beringin itu tetap solid berada dalam barisan Koalisi Merah Putih (KMP).

"Terakhir saya tanyakan posisi Golkar seperti apa, Aburizal Bakrie seperti apa, dan dijawab oleh beliau akan tetap di KMP," ujar saat jumpa pers di Restoran Kunstkring, Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2014).

"Bagus menurut saya sebagai penyeimbang, check and balance tetap perlu sehingga kita mengawal pemerintahan ada yang mengawasi. Dalam manajemen kenegaraan itu sangat bagus," lanjutnya.

Apakah maksud di balik pertemuan tersebut, mantan Walikota Surakarta itu berniat mengajak KMP bergabung dalam kabinet pemerintahannya kelak?

"Saya hanya bertanya bagaimana dengan koalisi, beliau jawab 'Saya dan Golkar tetap di KMP'. Saya ini bertanya loh bukan mengajak," tegas .

Sementara itu, Ical menuturkan pentingnya posisi KMP yang berada di luar pemerintahan. Menurutnya sebagai seorang sahabat yang baik, maka memberi kritik bukan merupakan hal yang salah.

"Kalau kita bicara sebagai sahabat sudah jelas posisinya, sehingga jangan disembunyikan (posisi di KMP). Sahabat yang baik adalah yang bisa memberikan kritik bukan hanya memuji semata," ujarnya.

Pria 53 tahun ini tak masalah Ical tetap bertahan menjadi penyeimbang. Namun rupanya masih yakin jawaban itu bisa berubah di masa depan.

"Saya sampaikan itu jawaban hari ini, belum tentu pekan depan," ujar yang berkemeja putih sambil tertawa.

Sumber: detik.com

 

sumber : detik.com

 Tag:   Jokowi

Berita Terkait

Bangsaonline Video