Bencana Kekeringan dan Penanggulangan Banjir Menjadi Atensi Pemkab Pacitan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Bencana Kekeringan dan Penanggulangan Banjir Menjadi Atensi Pemkab Pacitan

Editor: Abdurrahman Ubaidah
Wartawan: Yuniardi Sutondo
Rabu, 16 Oktober 2019 10:48 WIB

Yudo Tri Kuncoro, Kabid Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas PUPR Pacitan. (foto: Yuniardi Sutondo/BO)

"Ini teknologi ramah lingkungan. Sebab hanya memakai sinar matahari, dan energi terbarukan. Kita pernah uji coba dan biayanya hanya habis Rp 8 juta, air sudah bisa mengalir deras saat siang hari," jelasnya.

Kemudian untuk penanggulangan dampak bencana banjir, Yudo menegaskan, saat ini pemkab terus melakukan koordinasi dengan pihak BBWS guna perbaikan sejumlah parapet sungai. Sebab, saat bencana alam tahun 2017 lalu, ada parapet di kawasan Desa Kembang yang jebol sepanjang 70 meter.

"Saat ini sudah kita lakukan upaya penguatan tebing dan penambalan titik yang jebol. Memang persoalan ini cukup rumit. Selain keterbatasan anggaran, juga keterbatasan kewenangan. Akan tetapi komunikasi terkahir dengan pihak BBWS, akan ada pengalokasian anggaran di perubahan APBN Tahun 2020 yang diambilkan dari sisa tender," ungkap Yudo.

Selain itu, di kawasan Arjosari, tepatnya di Desa Karangrejo saat ini tengah dilakukan proses pendalaman sungai dan hampir mendekati finishing. Sedangkan untuk waduk Tukul, Yudo mengungkapkan, masih membutuhkan proses panjang. Sebab pada kontrak awal lalu, sempat mengalami beberapa adendum yang disebabkan oleh kerusakan konstruksi akibat bencana banjir Tahun 2017.

"Yang utama perlunya konstruksi pengaman tebing dan penguatan tebing. Tentu persoalan ini akan banyak menyita anggaran. Sekitar Desember atau awal tahun 2020, baru akan dilaksanakan kontrak tahap kedua. Saat ini masih ada kekurangan penyelesaian main dam atau bendungan utama dan jalan inspeksi atau jalan yang mengelilingi tubuh bendungan," pungkasnya. (yun/dur)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video