Tersinggung, Komisi C Ajak Wali Kota Batu Sidak Bareng Proyek Pasar Sayur Sekaligus Audit Forensik
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Agus Salimullah
Kamis, 23 Januari 2020 23:25 WIB
KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Pernyataan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko yang menyebut bahwa drainase di proyek pembangunan pasar sayur tahap 2 tidak ada masalah, membuat Komisi C DPRD Kota Batu tersinggung. Itu sebabnya, Kamis (23/1), komisi yang membidangi pembangunan itu menggelar rapat internal.
"Salah satu rekomendasi rapat internal ini, kami sepakat bahwa sebelum proyek ini diserahterimakan kepada Pemkot Batu tanggal 28 Januari 2020 mendatang, Komisi C DPRD Kota Batu akan mengajak Wali Kota Batu dan TP4D dari Kejaksaan Negeri Batu sidak lagi proyek pembangunan pasar sayur tahap 2. Permintaan itu sengaja dilakukan agar semua pihak mengetahui dengan jelas terkait temuan Komisi C yang telah dua kali melakukan sidak," ujar Khamim Tohari, Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Kamis (23/1).
BACA JUGA:
Bangun Pedestrian Rp14 Miliar, Pemkot Batu Percantik Kawasan Jalan Protokol di Pusat Kota
Rawan Ambles, Warga Mojorejo Minta Pemkot Batu Plengseng Jalur Alternatif
Imbas PMK, Pemkot Batu Tutup Pasar Hewan Pathok
Satlantas dan Dishub Kota Batu Tertibkan Parkir Liar di Area Relokasi Pasar Batu
Dalam sidak nanti, kata Khamim, pihaknya akan melakukan audit forensik melibatkan dari universitas yang berkompeten.
Komisi C DPRD Kota Batu sengaja menggelar rapat internal menyikapi statement wali kota yang dianggap melemahkan tugas Komisi C. Menurutnya, statement wali kota yang tersebar di beberapa media itu antara lain menyebut bahwa pihaknya tidak mempermasalahkan saluran drainase di bangunan pasar sayur tahap 2. Padahal, berdasarkan temuan Komisi C, drainasenya masih bermasalah karena air tak bisa mengalir dengan lancar, sehingga harus dibongkar untuk diperbaiki kembali.
Sependapat dengan Khamim, Katarina, anggkota Komisi C lainnya mengatakan pihaknya sudah menjalankan tugasnya sebagai fungsi pengawasan dan sudah sesuai prosedur. Sebab, dana yang digunakan untuk pembangunan pasar sayur itu dari uang APBD.
"Intinya kita semua tidak mencari-cari kesalahan. Temuan Komisi C tersebut benar adanya dan sudah dlakukan trail dengan dua tangki air yang jadi uji coba. Dan kenyataannya drainase itu tidak bisa melancarkan aliran air dan hanya menggenang dan berputar putar begitu saja," kata politikus Gerindra ini.
Sedangkan Choirul, politikus dari partai PKS mengaku kecewa dengan pemborong karena saran perbaikan saluran air itu ternyata tidak ditindaklanjuti oleh kontraktornya.
"Padahal sebelumnya dia sudah berjanji untuk memperbaikinya. Maka kami sebagai anggota dewan kecewa," jelasnya.
Simak berita selengkapnya ...