Antisipasi Pusat Perbelanjaan Rame Jelang Lebaran, Pemkot Probolinggo Wajibkan SOP Covid-19
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Andi Sirajudin
Senin, 11 Mei 2020 20:58 WIB
KOTA PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Ramenya pusat perbelanjaan di tengah bulan jelang lebaran membuat Pemerintah Kota Probolinggo kelimpungan. Apalagi, saat ini menjadi pusat pandemi virus Corona atau Covid-19 yang harus diantisipasi pemkot untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Tak ingin terjadi kecolongan dengan pesatnya jumlah pengunjung di sejumlah toko, Pemkot Probolinggo langsung melakukan koordinasi dengan beberapa pihak, termasuk pemilik pertokoan.
BACA JUGA:
Hari Jadi Kota Probolinggo Viral di Media Sosial, Ada Apa?
Pj Wali Kota Probolinggo Serahkan Nota Keuangan ke Dewan
Komunitas Gemstone Temui Pj Wali Kota Probolinggo
DLH Kota Probolinggo Gelar FGD dengan Dirjen KLHK
Pemkot melalui Wawali, Sekdakot dr. Ninik Irawibawati dan sejumlah kepala OPD langsung menggelar rapat koordinasi dengan pemilik toko, Senin (115). Pemkot ingin mencari solusi agar pengunjung bisa menerapkan protokol kesehatan.
Menanggapi maraknya pengunjung di sejumlah pertokoan, Wawali Probolinggo HMS Subri mengatakan agar semua pusat perbelanjaan wajib menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) COVID-19. Seperti wajib memakai masker, thermo gun, cuci tangan memakai sabun dan air, hand sanitizer, bilik disinfektan, dan physical distancing.
Pengelola harus menerapkan alur antrean ke lantai 1 dan lantai berikutnya, membatasi kapasitas pengunjung yang masuk 100 sampai dengan 200 orang atau menyesuaikan kondisi. Kelengkapan sarana prasarana berupa portal parkir, alat komunikasi, dan tenaga yang cukup.
“Mereka juga harus menyiapkan petugas internal untuk mengawasi pengunjung. Kami juga berencana menutup jalan pendukung di Jalan Dr Sutomo agar satu pintu saja dari selatan untuk mencegah kemacetan,” ungkap Wawali Subri.
Guna memaksimalkan penerapan aturan tersebut, lanjut wawali, akan dilakukan supervisi sewaktu-waktu oleh tim gabungan.
“Kemudian pengelola toko kami minta menyiapkan APD yang cukup bagi seluruh pegawainya. Dan, apabila semua aturan ini tetap dilanggar terpaksa pemerintah akan menutup operasionalnya,” lanjutnya.
Sementara Manajer KDS Hendra Sentosa menjelaskan, sejak pagi tadi, tempatnya sudah melakukan pembatasan konsumen yang masuk. Bahkan, pihak keamanan pun sempat geger dengan pembeli karena melarang mereka masuk ke toko.
“Mulai hari ini, kami coba membatasi konsumen yang datang. Lonjakan konsumen ini terjadi sejak libur Waisak dan bertepatan saat weekend," tegasnya. (ndi/ian)