Pemkab Sidoarjo Dinilai Kurang Peduli Keagamaan
Editor: Revol
Wartawan: Nanang Ichwan
Sabtu, 10 Januari 2015 19:22 WIB
Dari musala kecil, kini berubah menjadi masjid yang mempunyai kuba
dengan ornamen warna kuning biru laut yang kemudian pada tahun 1994. Pelopornya, Nur Kholis sebagai penerus penyebar agama di desa tersebut.
"Karena, jamaah salat 5 waktu semakin banyak, sehingga yang mulanya menjadi musala kami bangunan dan pada tahun 94 berubah menjadi masjid, dengan dana swadaya dari masyarakat sekitar dan anggota Shidiqiyah," kata salah satu takmir, H.Abdulloh SH serta dan Gus.Rofiq. Sabtu (10/1).
Sedangkan Ustad Listiyono, salah seorang Imam Masjid tersebut menambahkan, masjid tersbeut selain digunakan salat lima waktu dan sholat Jum'at, juga selalu buka selama 24 tidak pernah ditutup. Sewaktu-waktu penguna jalan dapat mampir untuk salat.