Di Tengah Keraguan Akibat Covid-19, Petani di Sampang Spekulasi Tanam Tembakau
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Ahmad Bahri
Minggu, 05 Juli 2020 20:06 WIB
SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Petani tembakau di Desa Gunung Maddah Kecamatan Sampang, awal bulan Juli ini sudah mulai menanam bibit tembakau. Langkah petani tetap menanam tembakau di tengah pandemi Covid-19 ini terbilang nekat.
Seperti disampaikan Busar, petani tembakau asal Dusun Gelisgis Desa Gunung Maddah, Kecamatan Sampang. Menurutnya, menanam tembakau di tengah pandemik Covid-19 bisa disebut spekulasi. Sebab, hasil panen tembakau petani terancam tak laku apabila pihak gudang masih tutup.
BACA JUGA:
Paguyuban Petani Tembakau se-Madura Siap Menangkan Khofifah-Emil dengan Suara 90 Persen
Ratusan Kelompok Tani Tembakau di Blitar Dapat Bantuan Alat Senilai Rp2 Miliar dari DBHCHT
Kelola PI Petronas, PT. PJSE dan PT. GSM Optimis Tingkatkan PAD dari Sektor Kekayaan Alam
Tolak RPP Kesehatan, Ratusan Petani Tembakau di Pamekasan Tanda Tangani Petisi
"Yang kami khwatirkan bukan soal virus Corona. Tapi, apakah pihak gudang nanti masih buka atau tidak. Itu saja yang mengganjal, kami takut tembakau kami setelah panen malah tidak ada yang beli," ucapnya.
Hal yang sama dialami petani di Kecamatan Robatal. Sebagian dari mereka masih ragu untuk menanam tembakau. Namun, sebagian petani lainnya memilih berspekulasi dengan tetap menanam tembakau.
Petani yakin, meski di tengah pandemik Covid-19, hasil panen tembakau tahun ini bakal melimpah. "Mayoritas petani di sini sudah mulai tanam tembakau. Tidak ada petani tembakau yang beralih ke tanaman yang lainnya saat memasuki musim tanam tembakau," ujar Busar.