Warga Penerima BPNT di Desa Dimong Madiun Keluhkan Kualitas Beras yang Tak Layak Konsumsi
Editor: Rohman
Wartawan: Hendro Suhartono
Selasa, 04 Januari 2022 21:24 WIB
MADIUN, BANGSAONLINE.com - Salah satu penerima Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Dimong, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, mengeluhkan kualitas jatah beras bantuan yang diterimanya tidak layak konsumsi.
"Deloken iki lho mas berase. Wes rupane coklat, nek dimasak segone kuning, ambune apek (lihat, ini berasnya mas. Sudah warnanya cokelat, kalau dimasak nasinya jadi kuning, dan baunya apek)," ujarnya melalui kiriman video yang diterima BANGSAONLINE.com, Selasa (4/1).
BACA JUGA:
Bansos PKH BPNT BLT Tidak Cair? Coba Lakukan Langkah ini
Risma Minta Masyarakat Bantu Kemensos untuk Perbaiki Data Penerima Bansos
Risma Menangis Ketika Dengar Lansia 90 Tahun di Magetan Tak Terima Bansos
Ini Bansos PKH yang Akan Cair Mulai Januari 2024
"Iki wong tuwoku mas sing oleh teko bantuan. Jupuke neng toko e-warong ngarep kantor desa. La ngerti berase koyok ngene ya wes tak poleske barang. (Ini orang tua saya mas yang dapat dari bantuan. Ambilnya di toko e-warong depan kantor desa. Tahu berasnya seperti ini, ya saya poleskan juga)," paparnya menambahkan.
Karena kualitas beras yang diterima buruk, pihaknya terpaksa mengeluarkan biaya lagi untuk memoles beras tersebut. Menurut pria yang meminta namanya dirahasiakan tersebut, biaya memoles 1 sak beras dengan berat 15 kg sebesar Rp15 ribu.
Sementara pemilik e-Warong, Supriani, mengakui beras yang diberikan kepada warga penerima program BPNT kali ini memang kurang layak dan tidak seperti biasanya.
Simak berita selengkapnya ...