DPRD Jatim Dorong Banyuwangi Jadi Pusat Pertumbuhan Baru di Jatim

DPRD Jatim Dorong Banyuwangi Jadi Pusat Pertumbuhan Baru di Jatim Irwan Setiawan, Anggota DPRD Jatim. (Didi Rosadi)

SURABAYA (BangsaOnline) - Angka pertumbuhan ekonomi Jawa Timur memang tergolong tinggi, yakni mencapai 7 persen per tahun. Namun pertumbuhan ekonomi itu tidak diikuti pemerataan pembangunan di 38 kabupaten/kota yang ada di Jatim. Terbukti angka disparitas antar daerah masih tergolong tinggi. Hal itu terjadi karena pembangunan provinsi paling timur di pulau Jawa itu hanya berkutat di kawasan Barat, seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan Lamongan.

Fakta itu membuat anggota DPRD Provinsin Jatim, Irwan Setiawan prihatin. Menurut politisi PKS yang akrab disapa Kang Irwan itu, sudah saatnya Pemprov merubah paradigm dalam membangun Jatim dengan membangun pusat pertumbuhan baru sehingga pemerataan pembangunan bisa tercapai dengan secara otomatis memperkecil disparitas antar wilayah.

Baca Juga: Resmi Dilantik Jadi Anggota DPRD Jatim, Naufal Alghifary Janji Kawal Pemberdayaan Pemuda

“Ini saatnya pemprov menggeser prioritas pembangunan dari wilayah Barat ke Timur. Sudah saatnya ada pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Timur, karena Surabaya sebagai pusat ekonomi saat ini semakin kompleks,” tutur Sekretaris FPKS Jatim ini, Minggu (5/4).

Anggota parlemen dari daerah pemilihan Jatim III yang meliputi kabupaten Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi ini menilai kabupaten Banyuwangi punya potensi untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Timur. Bahkan menurut Irwan, Banyuwangi bisa menjadi pintu gerbang perdagangan Jawa Timur dengan kawasan Timur Indonesia.

Hal itu ditunjang infrastruktur pelabuhan Tanjung Wangi dan bandara Belimbing Sari yang berperan besar menjadi pintu gerbang Banyuwangi baik dari darat maupun udara. Irwan menambahkan, dari data akhir 2013 saja ada sekitar 83 ribu penumpang yangmendarat di bandara Belimbing sari. Angka itu akan berlipat ganda di tahun 2014 dan 2015 karena makin intensifnya rute penerbangan yang dilayani. Selain itu keberadaan kampus Universitas Airlangga di Banyuwangijuga menjadi magnet besar bagi pendatang dan investor untuk datang ke Negeri Osing tersebut.
“Infrastruktur bandara dan pelabuhan di Banyuwangi sangat menunjang kabupaten itu menjadi penopang pertumbuhan di kawasan Tapal Kuda dan Madura. Terbukti belum lama ini ada hotel bintang 5 yang beroperasi di sana. Selain itu pusat jual-beli elektronik juga tumbuh subur di sana,” tandas anggota Komisi C di DPRD Jatim itu.
Potensi budaya dan pariwisata yang dimiliki Banyuwangi juga menjadi nilai tambah tersendiri, diantaranya pantai merah dan budaya Osing. Selain itu, Banyuwangi juga cocok menjadi basis agro bisnis di Jawa Timur, karena memiliki sejumlah keunggulan seperti Durian Songgon, Durian Glenmore, Buah naga, dan tanaman tebu.
Ketua Gema Keadilan Jawa Timur ini menilai saat ini tinggal kemauan (good will) dari pemprov untuk mengelola potensi-potensi itu dan mendisain Banyuwangi sebagai pusat pertumbuhan baru. Diantaranya dengan memberikan stimulus dengan menuntaskan Jalur Lintas Selatan ( JLS), kepastian dilaksanakan double trek Surabaya-Banyuwangi dan jalan tol Surabaya-Banyuwangi. Di sisi lain, Pemprov juga harus bekerjasama dengan pemkab yang punya potensi agro industry untuk bersinergis dengan Banyuwangi.
“Potensi ada, infrastruktur memadai, sekarang tinggal kemauan dari pemprov saja. Insya Allah, saya yakin kalau pemprov serius dalam waktu dekat Banyuwangi akan menjadi kawasan ekonomi yang akan meningkatkan angka pertumbuhan sekaligus mendongkrak pandapatan asli daerah (PAD) bagi Jatim,” tutur politisi muda PKS ini optimistis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO