SUMENEP (BANGSAONLINE.com) - Ratusan tenaga pendidik di bawah naungan kementrian agama (Kemenag) Sumenep terancam tidak bisa mengikuti Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). Sebab program PLPG mulai tahun 2016 mendatang akan dihapus.
Informasinya, berdasarkan data Shot List Kemenag Sumenep, yang masih belum sertifikasi sekitar 460 orang dari total guru sebelumnya yang mencapai 938 orang. Sehingga, cita-cita para tenaga pendidik untuk menyandang jabatan guru sertifikasi dalam waktu singkat dipastikan tidak bisa tercapai.
BACA JUGA:
- CJH Sumenep Bakal Berangkat pada Gelombang Kedua, Juni 2024
- Dugaan Pengadaan Kanopi Fiktif di Kemenag Sumenep Dilaporkan ke Polisi
- Ditanya Anggaran Rp100 Juta untuk Revitalisasi Lapangan MAN Sumenep, ini Jawaban Kepala Kemenag
- Sudah Dianggarkan Rp100 Juta, Pengadaan Kanopi di Lapangan Basket MAN Sumenep Diduga Fiktif
”Hasil koordinasi dengan pihak Kanwil Jatim kemarin, pada tahun 2015 ini pemerintah masih menganggarkan untuk pelaksanaan PLG. Tapi untuk tahun selanjutnya informasinya tidak,” kata Kasi Pendidikan Madrasah (Pendma) Kemeneg Sumenep Moh. Rifa’i Hasyim.
Menurut Rifa’i, untuk kuota yang akan diambil untuk mengikuti PLPG tahun ini masih belum ada kejelasan. Pasalnya, hingga saat ini institusi keagamaan di Sumenep itu masih belum dapat kepastian dari perguruun tinggi penyelengara.
Sementara perguruan tinggi yang ditunjuk sebagai penyelenggara PLPG hanya ada dua, yakni Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya untuk pendidikan agama dan Unversitas Negeri Surabaya (Unesa) untuk jurusan umum.
”Biasanya anggaran untuk pelaksanaan PLPG itu langsung turun ke perguruan tinggi penyelenggara. Jadi, penentuan kuota itu disesuaikan dengan anggaran yang ada oleh perguruan tinggi itu,” terangnya