KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ratusan massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kediri Menggugat menolak kenaikan harga BBM dan menggelar demo di kantor DPRD kota serta kabupaten, Kamis (8/9/2022).
Aliansi yang terdiri dari PMII, GMNI, dan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Kediri Raya tersebut, menggelar aksi pertama di Kantor DPRD Kota Kediri. Selain berorasi, mereka juga membawa poster yang antara lain bertuliskan Tolak Kenaikan BBM.
BACA JUGA:
- Zanariah Terima LHP LKPD 2023, Kota Kediri Pertahankan Opini WTP 10 Kali Beruntun
- Pj Wali Kota Kediri Halal Bihalal Bersama Dewan
- Pembangunan Jembatan Jongbiru Kediri Diperkirakan Meleset dari Target Penyelesaian
- Aksi Simpatik Polisi di Kota Kediri Selama Arus Mudik: Mulai Bantu Dorong Mobil hingga Bantu Isi BBM
Awalnya, mereka menggelar aksi dengan damai, mereka berorasi sembari membentangkan poster. Karena tidak ditemui Ketua DPRD Kota Kediri, mereka kecewa dan memaksa masuk gedung dewan.
Dorong-mendorong antara petugas dan massa aksi pun terjadi. Tak lama kemudian, Kapolres Kediri Kota, AKBP Wahyudi, keluar untuk menenangkan massa dan mempersilakan perwakilan massa aksi untuk masuk guna memastikan ketua dan anggota DPRD Kota Kediri ada atau tidak.
Tidak puas hanya berorasi, mahasiswa -pun melampiaskan kekecewaannya dengan membakar ban bekas. Mereka juga mengancam akan menggelar aksi lagi dengan massa lebih besar.
Korlap aksi, Eko Yulianto, mengatakan bahwa kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM justru menyengsarakan rakyat kecil. Menurut dia, pemberian BLT bukanlah solusi karena justru rawan dijadikan korupsi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Aksi demo mereka di depan Kantor DPRD Kota Kediri berlanjut ke Kantor DPRD Kabupaten Kediri yang berjarak sekitar 5-6 KM. Mereka juga menyampaikan tuntutan yaitu menolak kenaikan harga BBM. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News