Dialog di Depan Menko PMK, Aremania Ingin Keadilan

Dialog di Depan Menko PMK, Aremania Ingin Keadilan Suasana dialog antara Aremania dengan Menko PMK, Muhadjir Effendy, di Universitas Muhammadiyah Malang.

MALANG, BANGSAONLINE.com - Pascatragedi Kanjuruhan Malang yang merenggut ratusan nyawa (suporter Arema FC), Menko PMK, Muhadjir Effendy, menggelar dialog di Universitas Muhammadiyah Malang, Senin (3/10/2022). Kegiatan ini dilakukan untuk mencari solusi percepatan dalam mengungkap tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang.

Saat itu, para suporter menahan tangis ketika memberi kesaksian di hadapan salah satu pembantu Presiden Jokowi ini. Koordinator jalur Gaza, Sam Amin, mengatakan bahwa ada 3 anggotanya yang meninggal dalam tragedi Kanjuruhan Malang.

"Mau jawab pertanyaan orang tua anggota saya yang menjadi korban saya gak tega, katanya anak saya mana, bagaimana perasaan mereka saat itu? Apa gak sedih? Kita berangkat ke stadion untuk menonton sepak bola dan sudah membeli tiket bukan untuk ditembaki dengan gas air mata seperti ini," ujarnya.

"Apalagi pulang hanya tinggal nama, bagaimana perasaan orang tuanya? Aku gak bisa bayangkan. Waktu technical meeting, mengapa tidak disampaikan kalau yang bertindak menjadi keamanan ini dari luar Kota Malang. Mereka tidak tahu karakter arek Malang, asal pukul dan tembak gas aja. Ini yang jadi pemicu," imbuhnya sembari tak kuasa menahan air mata.

Menanggapi hal tersebut, Muhadjir mengaku akan tetap mengawal tragedi Kanjuruhan Malang dan berjanji bakal meneruskan kepada Kapolri bahkan ke presiden terkait hasil dialog bersama di Universitas Muhammadiyah Malang.

"Akan saya sampaikan kepada Kapolri, setelah saya mendengarkan langsung kronologis dari rekan-rekan . Dan saya minta tolong, laporkan terkait korban yang belum terlapor ke kami, akan kami proses dan bisa ditangani, karena itu tugas saya," ucap Menko PMK.

Menurut salah satu tokoh , Ade Herawanto atau biasa di panggil Ade D'Kros, dialog ini menghasilkan poin mutlak yang menginginkan keadilan dan permintaan maaf oleh pihak Polri kepada suporter Arema FC.

"Saya anggap permasalahan ini adalah tragedi kemanusiaan yang perlu adanya penanganan khusus, serta ada yang bertanggung jawab. Karena perkara ini telah mencoreng persepakbolaan Nasional bahkan di Dunia Internasional," kata Ade.

"Selain itu, akan menggugat secara terbuka siapa saja yang harus bertanggung jawab, dan apabila ini tidak ada penyelesaian, kami akan turun ke jalan besar-besaran karena cukup sekali ini saja kejadian seperti ini dan jangan terulang lagi demi kemajuan sepak bola kita," pungkasnya. (win/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO