DP3AKB Jember Klaim Kerja Sama dengan Rutgers Indonesia Tunjukkan Hasil Positif

DP3AKB Jember Klaim Kerja Sama dengan Rutgers Indonesia Tunjukkan Hasil Positif Kepala DP3AKB Jember Suprihandoko melaporkan progres kerja sama dengan Rutgers Indonesia.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jember melanjutkan kerja sama dengan Ruang Temu Generasi Sehat (Rutgers) Indonesia. Lanjutan kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan , Selasa (11/10).

Dalam MoU kali ini, DP3AKB Jember merangkul Yayasan Tabnoker dan SUAR untuk pengentasan masalah kekerasan seksual terhadap anak, perempuan, stunting, (AKI), dan angka kematian bayi (AKB).

Baca Juga: Gelar Patroli, Satpol PP Jember Pastikan Tempat Hiburan Malam Tak Beroperasi saat Ramadan

"Bentuk konkret Pemkab Jember, kami sudah membuat surat perintah khusus kepada Kepala DP3AKB untuk mengawal ini. Biar hasilnya terukur, karena memang ada negara donor, pasti ada report dan ada orangnya, bukan laporannya saja," ujar Hendy usai penandatanganan MoU pada hari ini di Pendopo Kabupaten Jember.

Sementara Kepala DP3AKB Jember Suprihandoko mengatakan kerja sama dengan  sudah terjalin sejak tahun 2021. Ia mengklaim, sudah banyak capaian positif yang dihasilkan dari kerja sama tersebut.

Misalnya, untuk menekan pernikahan dini, DP3AKB Jember dan sudah mencetuskan program J- Bangga (Jember Membangun Keluarga) di Kecamatan Silo dan Ledokombo.

Baca Juga: Sambut Ramadan, Pj Gubernur Jatim Gelar Pasar Murah di Jember

Dalam program ini, Rutgers terlibat mendorong tokoh agama seperti kiai agar tidak menghadiri pernikahan yang mempelainya belum berusia dewasa.

Selain itu, juga ada progarm Power to Youth untuk pencegahan perkawinan anak, kehamilan remaja, dan praktik berbahaya dalam kesehatan reproduksi.

"Urusan persalinan di luar nakes (tenaga kesehatan) juga dikerjakan oleh Rutgers," paparnya.

Baca Juga: Menteri PPPA Bahas Stunting di Jember

Tidak hanya itu, ada program desa layak anak untuk menurunkan AKI, AKB, dan stunting secara langsung, dengan sasaran Kecamatan Ledokombo dan Silo.

Menurutnya, program-program tersebut ke depan akan dikembangkan ke 31 kecamatan se-Kabupaten Jember. (yud/bil/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO