Ini Ramuan Tradisional Cegah Gagal Ginjal, Murah, Mandiri, Tak Tergantung Pabrik Obat Kapitalistik

Ini Ramuan Tradisional Cegah Gagal Ginjal, Murah, Mandiri, Tak Tergantung Pabrik Obat Kapitalistik Dahlan Iskan

JAKARTA, BANGSAONLINE.comRakyat Indonesia heboh dengan kasus gagal ginja yang menimpa anak-anak. dari 241 anak yang gagal ginjal mendadak itu –133 meninggal dunia.

Siapa yang bertanggungjawab? Bagaimana dengan BPOM? Lalu bagaimana pencegahaannya?

Simak tulisan wartawan kondang, Dahlan Iskan, di HARIAN BANGSA pagi ini, 24 Oktober 2022. Atau di BANGSAONLINE.com di bawah ini:

"ITU pertanyaan kami juga," ujar dokter ahli urologi Asro Abdih. Saya kenal dokter Asro sebagai sesama anggota WA group mobil listrik.

Saya memang bertanya padanya: kalau penyebab gagal ginjal akut itu obat sirup, kenapa baru terjadi sekarang? Bukan dulu-dulu? Bukankah obat sirup paracetamol itu sudah dipakai sejak lama?

"Masih diteliti," tambahnya.

Semua analis pasti tahu teori deviasi: kalau sejak dulu melakukannya tidak apa-apa, kenapa sekarang apa-apa? Di mana deviasinya?

Saya tidak akan mempersoalkan itu. Sudah telat. Lebih baik mencari solusi: sebaiknya apa yang harus dilakukan.

Para ahli ginjal sepakat: semua keluarga harus mewaspadai ''duo ria'' pada anak-anak mereka. Duo ria itu adalah: anuria dan oliguria. Itulah arahan kementerian kesehatan.

Anuria adalah gejala gagal ginjal yang umum: tidak kencing selama 24 jam. Oliguria juga umum: nya hanya sedikit.

Anda sudah tahu: jumlah normal adalah 1 sampai 2 liter sehari.

Kalau melihat gejala itu segeralah dibawa ke lab –lewat dokter. Periksa urine. Periksa darah. Scan ginjal. Kalau memang harus cuci darah, lakukan.

Masalahnya, tidak semua anak boleh cuci darah. Seperti video yang diunggah dari Manado itu. Anaknyi gagal ginjal akut. Umur dua tahun. Dia baik-baik saja. Periang. Lalu badannyi panas. Di berikanlah obat paracetamol. Karena masih anak-anak diberilah yang berbentuk sirup. Tiap hari. Selama 1 minggu.

Tiba-tiba anak itu seperti keracunan. Dibawa ke dokter. Dinyatakan gagal ginjal akut.

Si anak harus menjalani cuci darah. Tapi tidak bisa. "Untuk cuci darah berat badan minimal harus 25 kg. Berat anak ini baru 16 kg," ujar pengunggah video tersebut.

Si anak pun meninggal dunia.

Pemerintah sudah mengambil jalan yang pintas: melarang menjual dan memakai obat sirup. Untuk sementara. Entah sampai kapan. Obat sirup yang dilarang itu dinyatakan mengandung EG dan DEG. Itulah bahan kimia yang kegunaan umumnya untuk mencegah pengentalan. Obat dalam bentuk sirup harus dicampur dengan EG dan DEG, agar tetap cair.

Bahkan apa saja yang tidak boleh beku dicampuri EG/DEG. Misalnya air untuk radiator. Juga minuman keras.

Tentu produsen obat berbentuk sirup langsung jadi terdakwa. Disway pun menerima penjelasan dari lima pabrik obat ternama. Mereka ramai-ramai melakukan klarifikasi: obat paracetamol sirup yang mereka produksi tidak mengandung DE dan DEG.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO